SOLOPOS.COM - Ngatinem mengaku menjual cabai rawit seharga Rp45.000 di Pasar Ngaglik, Pleret, Panjatan, Kulonprogo, Selasa (29/11/2016). (Rima Sekarani I.N./JIBI/Harian Jogja)

Pertanian kulonprogo berupa cabai dikirim ke Riau.

Harianjogja.com, KULONPROGO — Cabai produksi petani Kulonprogo akan dipasarkan hingga ke pasar di Tanjung Pinang, Kepulauan Riau. Saat ini, potensi produksi cabai di Kulonprogo mencapai 18.000 ton per tahun dan baru dipasarkan terbatas.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kepala Dinas Pertanian dan Kehutanan Kulonprogo, Bambang Tri Budi mengtakan jika selama ini cabai produksi Kulonprogo hanya 10% yang beredar di pasar-pasar DIY. Sebagian besarnya lagi dipasarkan ke Pasar Induk Karangjati, Jakarta. Karena itu, kerjasama dengan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Daerah Tanjung Pinang dianggap kesempatan besar untuk memasarkan hasil pertanian unggul tersebut.

Ekspedisi Mudik 2024

“Prospek pasar baru untuk cabai merah Kulonprogo dengan adanya kesepakatan ini,”jelasnya ditemui dalam penandatangan kesepakatan terkait bidang Pemberdayaan Perekonomian dan Perdagangan Produk Lokal Kulon Progo di Aula Adikarto, Jumat (9/12/2016).

Dengan kesepakatan ini, diharapkan petani lokal bisa mendapatkan harga yang lebih baik di hampir semua waktu. Saat ini,cabai merah di pasar cukup tinggi yakni berkisar Rp45.000 hingga Rp55.000 per kilogram. Namun, pada waktu-waktu tertentu biasanya harga cabai akan anjlok dan merugikan petani.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya