SOLOPOS.COM - Sejumlah petani di Desa Sengon, Kecamatan Prambanan memanen padi miliknya lebih dini karena terancam serangan hama wereng, Selasa (10/3/2015). Serangan hama itu terjadi sejak sepekan lalu. (Ayu Abriyani K.P/JIBI/Solopos)

Pertanian Klaten mengalami masalah dengan hama wereng. Setidaknya 100 hektare tanaman dipanen dini.

Solopos.com, KLATEN — Sekitar 100 hektare tanaman padi di Desa Sengon, Kecamatan Prambanan dipanen dini oleh petani karena terancam serangan wereng batang cokelat. Padi yang dipanen tersebut berusia sekitar 80 hari dari waktu panen yang seharusnya sekitar 100 hari.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

“Sudah tiga hari ini para petani di Desa Sengon memanen dini padi mereka. Padahal, sesuai umurnya tanaman padi itu harusnya dipanen dua pekan lagi. Namun, munculnya wereng membuat kami memanen lebih dini agar kami tidak semakin rugi,” kata Warsito, 55, petani Dusun Mangunjayan, Desa Sengon, saat ditemui wartawan di lahan petanian miliknya di Klaten, Selasa (10/3/2015).

Menurutnya, wereng tersebut menyerang beberapa jenis padi yang ditanam petani seperti IR64 dan Ciherang. Ia mengatakan padi yang sudah diserang hama tersebut menjadi padi yang tidak utuh saat digiling. Ia menyatakan penyebaran hama pertanian di Klaten itu terjadi sejak sepekan lalu.

“Dalam sehari hingga dua hari, hama tersebut cepat menyebar dan membuat tanaman padi mengering. Untuk itu, kami mengantisipasi penyebarannya dengan panen dini. Kalau mau disemprot pestisida kan sayang, karena sudah mau panen,” ujarnya.

Warsito menyatakan tengkulak yang biasa mengambil padi tersebut juga enggan membeli semua karena padi sudah terserang hama. Pria yang memiliki lahan sekitar 5.000 meter persegi itu mengaku rugi sekitar Rp5 juta karena hasil panennya tidak maksimal. “Jika tidak ada serangan hama, padi itu bisa terjual Rp10 juta. Tapi, karena serangan ini, hanya laku separuhnya,” imbuhnya.

Hal serupa juga diungkapkan Sunaryo, 49, warga Dusun Mangunjayan, Desa Sengon saat ditemui di sela-sela memanen tanaman padi miliknya, Selasa. Ia yang memiliki lahan sekitar 5.000 meter persegi juga terpaksa panen dini untuk mencegah meluasnya serangan hama itu.

“Serangannya terjadi sejak hujan terus menerus yang terjadi beberapa hari terakhir. Hama itu cepat menyebar. Kami berharap pemerintah bisa mengecek ke lapangan untuk memberikan solusi kepada kami cara mengatasinya,” katanya.

Terpisah, Koordinator Pengamat Hama dan Penyakit Dinas Pertanian Klaten, Sunarno, menyatakan sudah mendapat informasi terkait serangan hama tersebut. Ia sudah mengirimkan anggotanya mengecek ke lapangan untuk mengetahui kondisinya.

“Sedang dicek apakah itu serangan hama atau penyakit pada padi. Bulan lalu, di desa lain di Kecamatan Prambanan ada tiga patok sawah yang terserang wereng batang cokelat, tetapi sudah kami atasi dengan penyemprotan pestisida. Mungkin saja hama itu bermigrasi karena cuaca yang masih tidak menentu,” katanya saat dihubungi Solopos.com, Selasa (10/3/2015) terkait hama wereng di pertanian Klaten.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya