SOLOPOS.COM - Aneka tanaman bunga anggrek ( Mariyana Ricky P.D./JIBI/Solopos)

Pertanian Karanganyar budidaya anggrek memberi keuntungan bargi para petani.

Solopos.com, KARANGANYAR – Bunga anggrek yang dikenal indah menjadi koleksi wajib bagi para pencinta tanaman. Perawatan bunga bernama latin orchid ini terbilang gampang-gampang susah, dengan metode pengembangbiakan yang beragam. Di Karanganyar, sedikitnya ada dua desa yang mengembangkan tanaman tersebut sebagai penghasilan tambahan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Terletak di Lereng Lawu, anggrek jenis dataran tinggi dan rendah dapat tumbuh subur di wilayah tersebut. Petugas Penyuluh Lapangan (PPL) Kecamatan Matesih, Jais, mengatakan Dusun Kedungdowo, Desa Plosorejo, Kecamatan Matesih, menjadi sentra budidaya anggrek jenis dendrodium. Di dusun tersebut, sekitar 22 warga menanam anggrek dengan menganut pola inti plasma.

Warga menerima bibit dari pembudidaya besar untuk dirawat hingga umurnya mencapai 4 bulan. Setelah itu, pengusaha tersebut mengambil bibit itu untuk kembali untuk dijual.

Ekspedisi Mudik 2024

“Jenis anggrek untuk warga hanya dendrodium. Sedangkan di tempat Pak Are Prasetyo, selaku pengepul, ragamnya lebih banyak ada anggrek tanah, dendrodium, anggrek bulan atau phalaneopsis, cattleya, grammatophyllum, vanda, dan oncidium,” kata dia, saat dijumpai Solopos.com di Matesih, Kamis (14/7/2016).

Jais mengurai untuk memulai budidaya anggrek, hal pertama yang harus dilakukan adalah pemilihan jenis anggrek sesuai habitat. Untuk dataran tinggi, seperti Tawangmangu, jenis anggrek yang mampu tumbuh sempurna adalah phalaneopsis (anggrek bulan). Sedangkan di dataran rendah seperti Sragen, Solo, dan Wonogiri, dendrodium lebih cocok.

“Sebenarnya tidak ada batasan jenis selagi mampu merekayasa habitat. Misalnya untuk lingkungan yang terlalu panas, kondisi green house bisa ditambah paranet agar terlindung dari terik matahari. Pembuatan green house menjadi langkah kedua setelah memilih jenis,” jelas Jais. Usai menyiapkan habitat, langkah ketiga adalah memilih media tanam.

Anggrek terbagi menjadi 2 jenis yaitu anggrek epiphyt dan anggrek terrestris atau anggrek tanah. Anggrek epiphyt adalah jenis tanaman anggrek yang hidup menempel pada tanaman lain, sedang anggrek terrestris tumbuh langsung di tanah.

“Kalau sudah memilih anggrek epiphyt, kita tinggal menyiapkan media tanamnya yakni arang, pakis, serabut kepala, atau sphagnum moss,” paparnya. Setelah green house dan media tanamnya siap, langkah selanjutnya adalah berburu bibit terbaik.

 

Gambaran  Modal Awal Budidaya Anggrek: 

1. Pembuatan green house dan rak ukuran 2×3 meter
Paranet per meter Rp15.000 Rp90.000
Rak besi per meter Rp100.000 Rp600.000

2. Pembelian bibit dan pot
Bibit (dendrodium) Rp10.000 (x100) Rp1.000.000
Media tanam Rp1.000 (x100) Rp100.000

3. Pupuk dan nutrisi
Pupuk cair 200 gram Rp35.000
—————————
Jumlah Total  :  Rp1.825.000

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya