SOLOPOS.COM - Traktor bantuan Presiden Joko Widodo untuk Ponorogo, Jumat (6/3/2015). (JIBI/Solopos/Antara/Siswowidodo)

Pertanian Jatim bakal didorong ke mekanisasi jika tenaga kerja pertanian semakin langka.

Madiunpos.com, GRESIK – Kementerian Pertanian (Kementan) berupaya mendorong minat tenaga kerja di sektor pertanian dengan tmengaktifkan program mekanisasi mengingat dalam lima tahun terakhir ini jumlah pekerja pertanian mengalami penurunan rata-rata 1,93% per tahun.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kementan mencatat jumlah tenaga kerja di sektor pertanian pada 2003 mencapai 31 juta orang, tetapi pada 2013 turun menjadi 26 juta orang pekerja. Turunnya jumlah tersebut disebabkan oleh berkurangnya lahan-lahan pertanian serta beralihnya tenga kerja pertanian ke sektor lain seperti industri.

Kepala Penyuluhan dan Pengembangan SDM Kementan, Pending Dadih Permana mengatakan gerakan program mekanisasi tersebut bukan hanya untuk mengatasi penurunan tenaga kerja, tetapi justru untuk menggairahkan generasi muda terhadap pekerjaan di sektor pertanian.

“Mekanisasi diharapkan bisa mampu menggairahkan tenaga kerja muda untuk kembali ke pertanian, yang tadinya merasa gensi pegang pacul, sekarang pakai traktor,” katanya di sela-sela Pembukaan Petrokimia Agrifood Expo dan Jambore Nasional Pelatihan Anak Petani Remaja (Patra) 2015 di Gresik, akhir pekan lalu.

Pada tahun 2015 ini pemerintah menyiapkan sedikitnya 2.800 unit combain harvester alias mesin pemanen padi, 60.000 hand tracktor, dan 4.000 traktor roda empat. Setiap hand tracktor setidaknya bisa melayani 25 ha-30 ha lahan sawah padi. Ribuan unit peralatan mekanisasi tersebut diberikan untuk wilayah-wilayah yang menjadi sentra pertanian di Indonesia, termasuk Jatim.

Meski begitu, kata Pending, pemerintah tetap gencar menumbuhkan minat tenaga kerja tani dan wirausaha pertanian melalui Pusat Pengembangan Pelatihan Petani Swadaya (P4S). Berdasarkan UU No.19 tentang pemberdayaan petani, pemerintah harus menyiapkan penyuluh yakni satu desa satu penyuluh.

Saat ini, dari 82.000 desa/kelurahan di Indonesia, tercatat ada 71.000 desa pertanian, dengan komposisi petani PNS sebanyak 27.000 orang, bantuan tenaga harian lepas (THL) dari generasi muda 20.328 orang.

Pending menambahkan, generasi muda harus diyakinkan bahwa kekuatan ketahanan nasional suatu bangsa bergantung pada jaminan pasokan pangan setiap waktu di seluruh wilayah. Selain itu, perlu juga meyakinkan bahwa kegiatan pertanian merupakan pekerjaan menguntungkan dan menghasilkan bila dikelola dengan baik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya