SOLOPOS.COM - Seorang petani menggendong jerami melewati persawahan di tengah padi yang sudah menguning dan siap panen di Desa Ngawu, Kecamatan Playen, Gunungkidul, pada awal Februari lalu. (JIBI/Irwan A. Syambudi)

Pertanian Gunungkidul tidak terpengaruh cuaca

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Gunungkidul menyebut produksi padi sawah maupun padi lahan kering mengalami peningkatan, meskipun di tengah cuaca ekstrem yang terjadi belakangan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pada kuartal pertama di 2017 diperkirakan produksi padi meningkat sekitar 20% di bandingkan tahun lalu.

Kepala Bidang Tanaman Pangan, Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Gunungkidul, Raharjo Yuwono mengatakan, dengan hujan yang terus terjadi hingga Februari 2017 ini, tidak mempengaruhi produktivitas padi di Gunungkidul.

Sebaliknya produksi padi malah surplus dan meningkat pada kuartal pertama 2017. “Hingga saat ini sudah 217.145 ton,” ujarnya, Minggu  (19/2/2017).

Dia mengatakan saat ini jumlah panen untuk padi lahan kering atau padi gogo sudah mencapai 100% atau sekitar 209.260 ton gabah kering giling. Jumlah tersebut didapatkan dari hasil panen padi lahan kering dengan luasan tanam 41.855 hektare dengan rata rata produktifitas 5 ton per hektare.

“Untuk padi lahan kering sudah dipanen semua, dari tanam Oktober 2016 panen awal Febuari 2017, kami mendapat hasil yang cukup banyak,” kata dia.

Sementara, jumlah panen untuk padi sawah baru sekitar 65 %. Dengan masa tanam Oktober 2016 dan panen Febuari 2017, dengan jumlah lahan 7.885 hektar.

Yuwono memperkirakan sampai Maret 2017, semua padi sawah telah panen. Maka dengan perkiraan produktifitas 7 ton per hektare, produksi padi sawah menghasilkan total 54.656 ton gabah kering giling. Sehingga perkiraan produksi kuartal pertama, padi di Gunungkidul ada sekitar 263.916 ton gabah kering giling.

Dengan demikian angka tersebut akan memenuhi target produksi padi di Gunungkidul. Bahkan dia meyakini produksi tersebut kemungkinan akan mengalami surplus. Pasalnya target produksi padi pada kuartal pertama hanya 220.000 ton.

“Biasanya kuartal pertama, produksi padi total sekitar 240.000 ton gabah kering giling, ini meningkat menjadi sekitar 260.000 ton,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya