SOLOPOS.COM - ilustrasi (taman.ideaonline.co.id)

Pertanian Gunungkidul terpengaruh dengan cuaca

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL — Petani cabai kriting di Dusun Simo II, Desa Genjahan, Kecamatan Ponjong, Gunungkidul, memilih panen lebih awal.  Sebab, jika terlambat panen, petani khawatir harga cabai akan anjlok.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Salah seorang petani Etik mengatakan harga cabai kriting dari petani ke tengkulak masih mencapai Rp32.000 per kilogram. Sehingga petani di dusun setempat memanen cabai lebih awal. Sebab diprediksi jika dalam beberapa hari kedepan tidak turun hujan harga cabai akan anjlok.

Ekspedisi Mudik 2024

“Mumpung harga masih tinggi kami memilih memanen lebih awal, takut harganya kembali turun,” katanya, Jumat (24/2/2017)

Dikatakannya, hujan yang terus mengguyur wilayah Gunungkidul menyebabkan para petani harus melakukan  perawatan ekstra. Hal itu membuat biaya untuk merawat tanaman cabai lebih mahal. Pasalnya saat hujan terus mengguyur,  petani harus menjaga lahan agar tidak tergenang air.

Etik mengatakan, dari lahan seluas ratusan meter persegi yang dimiliki. Dirinya baru memanen sekitar separuh dari seluruh tanaman cabai keriting miliknya. “Kalau tidak turun hujan maka cabai harganya akan menurun, karena beberapa wilayah juga akan panen,” jelasnya.

Dia berharap pemerintah dapat melakukan upaya untuk menyetabilkan harga cabai. Sehingga petani tidak mengalami kerugian. “Kalau turun, semoga tidak terlalu banyak sehingga petani tidak terlalu rugi,” kata Etik

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya