SOLOPOS.COM - Wakil Bupati Gunungkidul, Immawan Wahyudi, mengatakan bahwa Gunungkidul merupakan penghasil komoditas Ketela/Singkong dengan kualitas yang baik. Ia berharap masyarakat Gunungkidul memiliki motivasi yang membangkitkan semangat untuk kemajuan sektor pertanian. Salah satu komitmennya yakni "Selama masyarakat masih menderita, tidak ada kata lelah" yang ia ucapkan saat sambutan launching Gerakan Kembali Bertani dan Tanam Ketela di Desa Wisata Jelok, Beji, Patuk Gunungkidul, Jumat (11/3/2016).(Mayang Nova lestari/JIBI/Harian Jogja)

Pertanian Gunungkidul merilis ketela varietas baru.

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL— Dalam menghadapi krisis pangan yang kini mulai menjadi isu nasional, Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) Pimpinan Pusat Muhammadiyah memberi perhatian khusus melalui program Gerakan Kembali Bertani dan Tanam Ketela. MPM PP Muhammadiyah melaunching ketela jenis Kingkong yang menjadi varietas baru dalam dunia pertanian tersebut di Desa Wisata Jelok, Beji, Patuk, Gunungkidul.

Promosi Ayo Mudik, Saatnya Uang Mengalir sampai Jauh

Ketua Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) PP Muhammadiyah, M Nurul Yamin mengungkapkan Indonesia harus siap dalam menghadapi isu nasioanal tersebut. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menghadapi maupun mengantisipasi krisis pangan antara lain menyikapinya dengan melakukan inovasi pertanian.

“Inovasi-inovasi yang dilakukan antara lain dengan melakukan peningkatan pada teknologi pertanian,” kata dia, Jumat (11/3/2016).

Selain meningkatkan kualitas teknologi pertanian, upaya mengantisipasi krisis pangan antara lain dengan budaya pangan. Budaya pangan yang dimaksud tak serta merta mengacu pada kedaulatan pangan yang berupa ketahanan pangan. Namun juga mengenai pangan yang beridentitas Indonesia. Singkong yang menjadi salah satu kekuatan pangan milik Indonesia harus dibudayakan dan disertakan dalam upaya untuk membantu program ketahanan pangan.

Nurul Yamin juga mengungkapkan bahwa dunia pertanian di Indonesia menjadi suatu hal yang sama sekali tak dilirik oleh generasi muda karena wajah pertanian, khususnya kehidupan para petani tak memiliki nasib yang menyenangkan. Padahal menurutnya sektor pertanian layaknya diberi perhatian khusus karena memiliki prospek ekonomi maupun sosial yang terjamin, untuk itu ia mengajak seluruh element masyararakat termasuk generasi muda untuk kembali bertani.

Sementara itu, Wakil Bupati Gunungkidul, Immawan Wahyudi, berharap program tersebut segera diimplementasikan di Gunungkidul. Ia pun akan mempersiapkan lahan kosong untuk uji coba penanaman ketela. Menurutnya, ciri khas petani ialah dengan melihat hasil percontohan terlebih dahulu, ketika hasilnya memuaskan makan akan diikuti dan dikembangkan oleh petani yang lain.Sehingga segera mungkin pihaknya akan mendukung program tersebut dengan cara mempersiapkan lokasi yang cocok untuk penanaman varietas unggul baru ketela Kingkong tersebut.

“Kalau sudah ada yang berhasil menanam, baru petani yang lain mau mengikuti. Kalau hanya sekedar pidato belum akan menggerakan petani,” kata dia.

Dalam launching tersebut beberapa perwakilan petani pelopor dari berbagai daerah juga turut hadir untuk memeriahkan dan melakukan aksi penanaman bibit batang singkong varietas unggul.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya