SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/Kusnul Isti Qomah) Pembuat garam Gunungkidul

Pertanian garam DIY sebagai proyek percontohan dipersiapkan

Harianjogja.com, JOGJA–Pemerintah DIY pastikan kesiapan dana untuk pengembangan proyek percontohan produksi garam di Gunungkidul.

Promosi Ijazah Tak Laku, Sarjana Setengah Mati Mencari Kerja

Baca Juga : DIY Jadi Lokasi Percontohan Produksi Garam, 3 Titik Disiapkan

Disampaikan Gubernur DIY Sultan Hamengku Buwono X, paska meninjau langsung potensi di Pantai Sepanjang, Desa Kemadang, Kecamatan Tanjungsari, Kabupaten Gunungkidul akhir pekan lalu, pihaknya memang sepakat untuk menyediakan anggaran melalui Dana Taktis Gubernur. Oleh sebab itu, hingga kini pihaknya justru menunggu pengajuan proposal dari pihak terkait.

Menurut diaa, garam yang diproduksi di Gunungkidul berbeda jenis dan teksturnya dengan garam yang banyak diproduksi di kawasan Pantai Utara (Pantura) Pulau Jawa. Lantaran lokasinya yang jauh dari muara serta terhalang gugusan batu karang, garam yang diproduksi di Pantai Sepanjang nantinya akan jauh lebih murni.

“Kristalnya putih bersih. Tingkat keasinannya pun jauh lebih tinggi,” katanya, Rabu (16/8/2017).

Seperti diketahui, jika dibandingkan dengan garam produksi Pantura, harga jual garam Gunungkidul jauh lebih tinggi. Jika garam produksi Pantura hanya mampu dijual dengan harga sekitar Rp500 per kilogram, garam Gunungkidul bisa menembus angka Rp7.000 per kilogram.

“Bahkan kalau petani bisa lebih sabar menunggu masa pengendapan hingga 10 hari, harga jualnya bisa mencapai Rp14.000 per kilogram,” tambah Sultan.

Bahkan, diakui Sultan, hingga kini sudah ada pengusaha yang siap menjadi pelanggan garam produksi Gunungkidul tersebut. Seorang pembudidaya ikan kerapu di Sleman, diakuinya siap membeli garam produksi Gunungkidul dengan harga Rp14.000 per kilogram.

“Karena tidak mungkin kalau dia [pengusaha] harus mengangkut air dari laut selatan ke Sleman. Ongkos produksinya jauh lebih tinggi. Lebih baik dia beli garam Gunungkidul. Toh dia yakin garam Gunungkidul bisa memenuhi syarat 25 persen kadar garam yang dibutuhkan ikan kerapu,” terangnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya