SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/reuters)

Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/reuters)

GUNUNGKIDUL—Hujan yang tidak menentu dinilai menjadi penyebab turunya hasil panen di Desa kemadang, Kecamatan Tanjungsari Gunungkidul.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Desa Kemadang, Wakiman mengatakan produksi kacang tanah, padi serta jagung mengalami penurunan dibandingkan hasil dari masa tanam 2011. Untuk kacang tanah, penurunan hasil panen lantaran ketika tanaman kacang mulai berbunga, hujan justru tiidak turun kurang lebih tiga minggu.

Ekspedisi Mudik 2024

“Sawah di Desa Kemadang ini kan sawah tadah hujan, jadi ya tergantung alam. Kami tidak bisa apa-apa,” papar dia kepada Harian Jogja ketika ditemui di Desa Kemadang, Selasa (28/5).

Untuk hasil dari masa tanam  2011, rata-rata setap hektar lahan mampu menghasilkan 1,5-1,8 ton kacang tanah sedangkan hasil masa tana 2012 rata-rata hanya satu ton setiap hektarnya. Untuk tanaman padi, masa tanam 2011 rata-rata dihasilkan tujuh ton per hektar sedangkan masa tanam 2012 hanya lima hingga enam ton per hektarya.

“Untuk tanaman jagung menurun. Kalau masa tanam 2011 rata-rata dihasilkan panen 11-12 ton setiap hektarnya, masa tanam 2012 hanya tujuh hingga delapan ton setiap hektarnya. Sekali lagi ini karena kondisi alam,” lanjut dia.

Selain bergelut dengan cuaca, para petani di Desa Kemadang pun haru berperang melawan hama yang susah diatasi. Hama-hama tersebut yakni mentul dan uret yang memakan akar tanaman.  Kalau dulu hanya disemprot pestisida hama sudah mati, namun hama-hama tersebut sudah kebal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya