SOLOPOS.COM - Seorang penjual petai di jalan raya Musuk-Boyolali menata dan mengikat petai sebelum dikirim ke Jakarta dan Tangerang, Minggu (22/11/2015). (Muhammad Ismail/JIBI/Solopos)

Pertanian Boyolali ini terkait panen petai yang menurun karena terdampak kemarau panjang.

Solopos.com, BOYOLALI – Kemarau panjang yang terjadi tahun ini memengaruhi turunnya hasil panen tanaman petai di wilayah Kecamatan Musuk, Boyolali.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Salah seorang petani sayuran Desa Sukarame, Musuk, Sumarinah, mengatakan tanaman petai setahun dua kali panen. Panen pertama terjadi pada April-Mei sedangkan panen kedua terjadi pada November-Desember.

Ekspedisi Mudik 2024

“Hasil panen petai akhir tahun ini mengalami penurunan sebanyak 50% jika dibandingkan hasil panen petai pertengahan tahun ini. Musim kemarau panjang yang berkepanjangan menjadi salah satu penyebabnya,” ujar Rinah di lokasi penjualan petai di Kelurahan Kemiri, Mojosongo, Boyolali, Minggu (22/11/2015).

Rinah mengatakan satu pohon petai ukuran besar sekali panen biasanya bisa menghasilkan uang senilai Rp1,3 juta. Namun, karena terjadi penurunan hasil panen satu pohon petai ukuran besar hanya mampu menghasilkan uang senilai Rp650.000.

“Hasil panen tanaman petai di Boyolali dijual di diluar daerah mulai dari Jakarta, Tangerang, dan Cikarang,” kata Rinah.

Senada diungkapkan petani lainnya, Kusnadi. Menurut dia, harga satu ikat petai berisi sebanyak 40 biji harganya Rp20.000 sampai 30.000 untuk kualitas bagus. Kalau kualitas petai jelek harganya cuma Rp10.000 sampai Rp15.000.

“Sebagian besar tanaman petai di Boyolali dijual untuk memenuhi kebutuhan warung makan di Jakarta dan Tangerang,” kata dia.

Ia mengaku setiap hari mampu menjual petai di Jakarta sebanyak 15.000 petai sampai 20.000 petai yang dikirim dengan menggunakan truk. Petai sebelum dikirim dimasukan ke dalam karung, per karung petai berisikan sebanyak 1.000 petai.

“Kecamatan Musuk salah satu daerah penghasil petai terbanyak di Jateng. Rata-rata setiap petani memiliki tiga pohon petai. Sekali panen bisa menghasilkan petai sebanyak 2.500 petai/pohon,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya