SOLOPOS.COM - Salah satu petani asal Sanden tengah menunjukkan lahan tomatnya yang gagal panen, Rabu (15/2) siang. (Arief Junianto/JIBI/Harian Jogja)

Pertanian Bantul terus dirundung masalah

Harianjogja.com, BANTUL--Petani pesisir sepertinya tak pernah habis dirundung masalah. Setelah tahun lalu mengalami gagal panen tanaman cabai dan bawang merah lantaran curah hujan tinggi, ditambah mereka harus bersusah payah mempertahankan lahan mereka dari penambangan liar, kini mereka yang menanam hortikultura pun kembali terancam gagal panen akibat serangan hama.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ribut, salah satu petani asal Desa Srigading, Kecamatan Sanden, bahkan mengaku tak lagi menggarap lahan miliknya. Hal itu menyusul serangan ulat yang melanda ratusan tanaman tomat miliknya.

“Entah, saya juga tidak tahu penyebab datangnya ulat itu. Karena dipastikan gagal panen, saya biarkan saja,” akunya kepada wartawan, Rabu (15/2/2016) siang.

Dijelaskannya, ulat-ulat itu menyerang tanaman ini sejak pertama kali tomat berbuah. Saat itu, Ribut mencoba menyemprotkan beberapa obat pembasmi ulat, namun karena intensitas hujan cukup tinggi obat tersebut tidak berfungsi maksimal. “Paginya disemprot, siangnya kena hujan. Tiga kali saya semprot tapi tidak pengaruh,” tambahnya.

Lahan seluas 500 meter yang berada tidak jauh dari Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS) tersebut ditanami sekitar 400 batang tomat. Hampir separuhnya buah tomat tidak dapat dipetik karena serangan ulat, sedangkan separuhnya lagi tidak sempat berbuah karena menguning.

Buah yang terkena hama ulat jatuh sebelum matang atau bahkan membusuk. Padahal, Ribut memperkirakan setidaknya sekali panen dia bisa membawa pulang 1 kuintal tomat andai saja ulat tidak menyerang.

Terpisah, Kepala  Dinas Pertanian, Pangan, Kelautan, dan Perikanan (DPPKP) Bantul, Pulung Haryadi mengharapkan masyarakat untuk memaksimalkan pemanfaatan pekarangan untuk menanam sayuran.

Dijelaskannya, mulai bulan April 2016 sudah ada instruksi Bupati Bantul untuk pemanfaatan pekarangan warga. Bupati menginstruksikan agar pekarangan yang belum dikelola dengan baik mulai dimanfaatkan untuk penaman sayuran dan buah pisang.

“Instruksi itu juga diberikan kepada lurah-lurah agar dana desa bisa untuk program pemanfaatan pekarangan warga untuk pertanian,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya