SOLOPOS.COM - ILUSTRASI (Wahyu Sulistiyawan/JIBI/Bisnis Indonesia)

Pertanian Bantul untuk tembakau mengalami gangguan

Harianjogja.com, BANTUL — Beberapa petak lahan tanaman tembakau di Dusun Dlingo 1, Dlingo mulai terserang hama ulat dan banci yaitu serangga kecil berwarna coklat yang menempel dan menggerogoti daun tembakau. Dampaknya, banyak daun tembakau yang rusak sehingga harganya turun drastis di pasaran.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Salah satu petani Dusun Dlingo 1, Ngadiman (64) mengatakan hama tersebut mulai menyerang tanaman tembakau berumur lebih dari 60 hari yang siap untuk dipetik secara bertahap. Awalnya hama menyerang daun paling bawah (pasiran), yang paling siap untuk dipanen. Lalu hama akan naik, menyerang dedaunan yang ada di atasnya hingga sampai tunas-tunas daun. Ngadiman menambahkan kalau serangan hama tersebut dibiarkan, bukan tidak mungkin harga tembakau yang terkena akan anjlok. Jika kualitas daun bagus, biasanya akan laku sekitar Rp5000 – Rp6000 per kilogram. Tapi jika terkena hama maka hanya akan laku sekitar Rp1500 saja per kilogramnya.

Ekspedisi Mudik 2024

“Itu kalau jual daun, tapi kalau sudah dirajang dan dikeringkan bisa sampai Rp125.000,” ucapnya kepada Harianjogja.com, Kamis (20/7/2017).

Menurutnya masalah yang dihadapi petani tembakau adalah hama, cuaca tidak terlalu berpengaruh. Meskipun sedang kemarau basah seperti saat ini, jika disiram secara rutin setiap tiga hari sekali maka tanaman tembakau akan tumbuh dengan baik. Untuk penanganan hama banci, biasanya petani akan menyemprot daun jika sudah parah. Sedangkan untuk hama ulat, cukup diambil dan ditekan kuat-kuat hingga mati.

“Kalau ulat disemprot enggak mempan,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya