SOLOPOS.COM - Petani menabur pupuk di Kediri, Jumat (6/2/2015). (JIBI/Solopos/Antara/Rudi Mulya)

Pertanian Bantul mengenai penyelewengan pupuk bersubsidi tengah diselidiki polisi.

Harianjogja.com, BANTUL—Polres Bantul menyelidiki dugaan penyelewengan pupuk bersubsidi menyusul telatnya penyaluran pupuk ke petani.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kepala Polres Bantul, Ajun Komisaris Besar Polisi Surawan, mengatakan penyelidikan mulai dilakukan sebulan terakhir. Polisi juga melibatkan Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Babinkamtibmas) di 75 desa untuk memantau indikasi penyalahgunaan pupuk bersubsidi.

“Kami [Polres] ingin tahu pelanggarannya apa,” ujarnya, Minggu (29/3/2015).

Dinas Pertanian dan Kehutanan (Dispertanhut) Bantul sebelumnya juga telah meminta polisi menyelidiki dugaan kebocoran pupuk tersebut. Kepala Dispertanhut Bantul, Partogi Dame Pakpahan, mengaku sudah menyampaikan secara lisan permintaan itu ke bagian reserse kriminal Polres untuk diselidiki.

Dispertanhut menduga terjadi kebocoran penyaluran pupuk bersubsidi sehingga menyebabkan penyaluran pupuk ke petani terlambat.

“Memang sebelumnya ada keterlambatan penyaluran meski hanya dalam hitungan hari, katanya pengiriman pupuk terganggu cuaca. Tapi, kami [Dispertanhut] tidak bisa percaya begitu saja,” ucap Partogi, Jumat (27/3/2015).

Selama ini, kata dia, barang bersubsidi sangat rawan disalahgunakan. Ia mencontohkan barang bersubsidi seperti bahan bakar minyak dan gas kerap ditemukan penyelewengan. Kejahatan serupa bukan tidak mungkin terjadi pada pupuk bersubsidi. Modus yang mungkin terjadi yaitu menjual pupuk bersubsidi berharga murah menjadi non-subsidi dengan harga lebih tinggi.

Partogi menambahkan terlambatnya penyaluran pupuk dapat mengganggu kualitas produksi padi sebab tanaman dipupuk tidak pada waktunya. Untungnya, keterlambatan hanya hitungan hari sehingga produksi padi masih dapat diselamatkan.

Pupuk bersubsidi yang disalurkan ke Bantul berasal dari berbagai pabrik pupuk antara lain dari Bontang, Kalimantan Timur; Surabaya, Jawa Timur; dan Sumatera Selatan. Dari pabrik, pupuk dikirim ke distributor pupuk. Tercatat tujuh distributor pupuk di Bantul. Dari distributor, pupuk disalurkan ke kios resmi atau pengecer baru ke petani.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya