SOLOPOS.COM - Seorang petani dari Desa Demangrejo, Sentolo terpaksa memanen bawang merah yang baru berusia 50 hari untuk mengantisipasi rusak karena dimakan ulat, Kamis (4/6/2015). (JIBI/Harian Jogja/Holy Kartika N.S.)

Pertanian Bantul memanfaatkan lahan marginal.

Harianjogja.com, BANTUL – Pertanian Bantul berupaya memanfaatkan kawasan marginal seperti perbukitan Kecamatan Imogiri dan Dlingo Bantul untuk mengembangkan tanaman bawang merah.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Kami kembangkan bawang merah di lahan marginal, kenapa diarahkan ke lahan marginal, karena bawang merah ini tidak butuh lahan yang terlalu subur,” kata Kepala Dinas Pertanian dan Kehutanan Bantul, Partogi Dame Pakpahan di Bantul, Sabtu (15/8/2015).

Menurut dia, bawang merah sama seperti cabai yang bisa tumbuh di lahan yang kurang subur, tanaman hortikultura ini dapat tumbuh di lahan marginal tersebut ketika ada air yang cukup dan panasnya baik serta tidak terkena hujan.

Partogi mengatakan, lahan marginal yang menurutnya cocok untuk tanaman bawang merah di antaranya di wilayah Desa Selopamioro Imogiri dan Desa Munthuk Dlingo, yang kedua wilayah tersebut berada di dataran tinggi.

“Tahun ini sudah dikembangkan lahan bawang merah di pedukuhan Nawungan 1 dan 2 Desa Selopamioro kurang lebih seluas 70 hektare. Sementara di Munthuk Dlingo tahun ini kami targetkan seratus hektare,” katanya.

Ia mengatakan, untuk mewujudkan pembukaan lahan bawang merah di lahan marginal tersebut, pihaknya akan menyiapkan sarana untuk pemenuhan irigasi yang dapat dimanfaatkan petani, misalnya membangun sumur bor seperti yang ada di Nawungan.

“Di Nawungan 1 dan 2 sudah ada dua sumur bor yang dibuat dengan kedalaman masing-masing 110 meter dan 88 meter, sumur bor yang satunya belum lama dibangun pemerintah, rencannya di Dlingo juga akan dibuatkan sumur bor,” katanya.

Partogi mengatakan, pembukaan lahan bawang merah baru di lahan marginal sebagai perluasan lahan bawang merah se-Bantul, mengingat selama ini tanaman tersebut mayoritas baru dikembangkan di lahan pasir kawasan pantai selatan.

“Sentra bawang merah Bantul ada di selatan (lahan pasir) kurang lebih 300 hektare dan tetap kami biarkan, sehingga nantinya luasan seluruhnya bisa bertambah, ini untuk mendukung pemenuhan kebutuhan bawang nasional,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya