SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Dok. SOLOPOS)

Alih fungsi lahan pertanian menjadi non pertanian susah dikendalikan.

Harianjogja.com, BANTUL- Kondisi jaringan irigasi atau perairan pertanian sawah di Bantul akan diperbaiki, hal tersebut dipengaruhi dengan adanya alih fungsi sebagian lahan pertanian karena pembangunan seperti gedung dan perumahan.

Promosi Championship Series, Format Aneh di Liga 1 2023/2024

Kepala Seksi Jaringan Irigasi Dnas Sumber Daya Air (SDA) Kabupaten Bantul, Suyitno mengatakan, beberapa kecamatan di Bantul sebagai sasaran irigasi pertanian semakin berkurang dengan cukup signifikan.

“Sasaran jaringan irigasi akan kami revisi karena luasan sawah yang terus berkurang. Memang ada yang bertambang namun lebih banyak yang berkurang luasannya,” kata Yitno, Jumat (22/7/2016).

Dikatakannya bahwa sampai tahun ini total panjang saluran irigasi di Bantul mencapai 88.449 meter terdiri atas 100 daerah irigasi. Kemudian untuk luasan lahan pertanian sasaran saluran irigasi yang menjadi kewenangan Pemkab Bantul yakni 8.634 hektare sedang untuk total luasan lahan pertanian di Bantul mencapat 15.000 hektare.

Kecamatan yang mengalami penurunan sasaran saluran irigasi pertanian, kata dia, yakni beberapa kecamatan di daerah perbatasan yang pembangunan perumahan penduduknya sangat berkembang. Sehingga alih fungsi lahan pertanian menjadi non pertanian susah dikendalikan.

“Pengurangan yang cukup signifikan terjadi di kecamatan Sewon, Banguntapan, Pajangan, dan Kasihan. Di kecamatan tersebut kini sudah banyak lahan sawah yang dibangun perumahan,” tegasnya.

Yitno menambahkan, untuk wilayah Bantul, pengelolaan saluran irigasi dibagi menjadi beberapa Unit Pelaksana Teknis (UPT) dari sumber air sungai yang ada di Bantul. “UPT irigasi di Bantul ada UOT Opak hilir, UPT Opak hulu, UPT Oya, UPT Bedog, UPT Winongo, dan UPT Winongo Kecil,” ujarnya.

Kemudian untuk pengelola ada sebanyak 16 juru air yang mengelola UPT tersebut, selain itu pihak SDA juga mengerahkan satgas irigasi khusus sebanyak 12 orang yang bertugas untuk membersihkan sampah yang menyumbat saluran irigasi. Untuk tahun ini phak SDA Bantul menganggarkan kurang lebih Rp 2,9 miliar untuk pemeliharaan UPT irigasi dengan salah satunya untuk pengadaan alat berat sebagai penunjang pemeliharaan UPT irigasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya