SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Pertanian Bantul mengalami peningkatan yang menonjol

Harianjogja.com, BANTUL —  Nilai Tukar Petani (NTP) Kabupaten Bantul mengalami kenaikan hingga 6,11% per Desember 2016 dibanding tahun sebelumnya. Kenaikan tertinggi terlihat signifikan pada angka yang dimiliki oleh para petani cabai dan bawang merah.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Ketua Kelompok Tani Manunggal, Lahan Pasir Srigading, Sanden yakni Subandi membenarkan, saat ini harga bawang merah di pasaran berada pada angka yang cukup memuaskan bagi petani. Yakni, bertengger dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) Rp32.000 hingga Rp34.000 per kilogram. Dengan harga beli bawang merah kering panen dari petani ke pengepul seharga Rp24.000 per kilogram.

Baca Juga : PERTANIAN BANTUL : Nilai Tukar Petani Bantul Naik 6,11 %

Disinggung soal perbandingan biaya produksi dan hasil yang diperoleh, Subandi kembali menegaskan ada hasil yang cukup baik yang diterima petani. Mengingat, dari satu hektare lahan bawang merah, petani memerlukan biaya produksi sampai Rp70 juta. Dalam musim baik, mereka menerima penghasilan Rp200 juta dari 11-12 ton hasil panen. Bawang merah hasil panen petani, banyak yang dijual di Pasar Kramatdjati, Jakarta dan Pasar Johar, Semarang, bukan di pasar lokal.

“Kendala yang kami alami hanya cuaca ekstrem, seperti angin kencang. Cuaca yang tidak menentu saat ini tidak banyak berpengaruh untuk pertanian lahan pasir, hama tanaman juga biasa,” imbuh dia, Kamis (2/2/2017)

Nilai tukar petani (NTP) sendiri merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat kemampuan atau daya beli petani di pedesaan. Penghitungan indikator ini diperoleh dari perbandingan antara indeks harga yang diterima petani (IT) dengan indeks harga yang dibayar petani (IB) yang dinyatakan dalam persentase. NTP juga menunjukkan daya tukar antara produk pertanian yang dijual petani dengan barang dan jasa yang dibutuhkan petani dalam berproduksi dan konsumsi rumah tangga.

Dengan membandingkan kedua perkembangan angka tersebut, maka dapat diketahui apakah peningkatan pengeluaran untuk kebutuhan petani dapat dikompensasikan dengan pertambahan pendapatan petani dari hasil pertaniannya, atau kenaikan harga jual produksi pertanian dapat menambah pendapatan petani yang pada gilirannya meningkatkan kesejahteraan petani. Semakin tingi nilai NTP, relatif kuat pula tingkat kemampuan atau daya beli petani.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya