SOLOPOS.COM - Ilustrasi lahan pertanian padi (JIBI/Harian Jogja/Dok)

Pertanian Bantul pada pertengahan tahun akan disibukan dengan serangan wereng

Harianjogja.com, BANTUL- Dinas Pertanian dan Kehutanan (Dispertanhut) Bantul memberikan sejumlah opsi menghadapi serangan hama wereng. Masa puncak hama diprediksi pada pertengahan tahun atau sekitar Juni hingga Juli.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kepala Dispertanhut Bantul Partogi Dame Pakpahan mengatakan, beberapa hal yang perlu dilakukan petani yaitu menyemprot tanaman dengan pestisida organik serta memilih bibit tanaman yang lebih tahan terhadap wereng. Selain itu kata dia, sangat penting bagi petani mengurangi pupuk kimia dan beralih ke organik untuk mengembalikan kesuburan tanah.

“Beberapa jenis bibit padi seperti Inpari harus dihindari karena tidak tahan terhadap wereng,” lanjutnya lagi.

Partogi menambahkan, serangan hama wereng saat ini telah menyebabkan kegagalan panen seluas 4,8 hektare lahan padi. Bila antisipasi tidak dilakukan sejak sekarang, luasan lahan yang mengalami puso dapat lebih banyak saat Juni hingga Juli nanti.

Pada musim tanam kedua tersebut, diperkirakan terdapat sekitar 12.000 hektare tanaman padi yang potensial teserang hama wereng. Serangan hama merata di seluruh kecamatan di Bantul alias tidak berpusat di salah satu atau sejumlah wilayah.

Terpisah, Kepala Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Bantul Suroto mengatakan, bibit padi jenis IR64 juga tidak tahan terhadap wereng. “Yang terpenting lagi petani jangan tergoda dengan tawaran bibit-bibit padi hibrida yang sekarang merebak di pasaran karena tidak tahan terhadap hama penyakit,” jelas Suroto.

Beberapa jenis bibit seperti Ciherang menurutnya lebih tahan terhadap hama. Selain itu, cara bertani tradisional dengan sistem Jajar Legowo diyakini efektif menekan serangan hama. Sistem ini menerapkan pola tanam yang tidak rapat sehingga memungkin matahari lebih banyak masuk ke tanaman. Semakin banyak matahari masuk maka akan mengurangi serangan wereng.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya