SOLOPOS.COM - Lahan bawang merah yang rusak di Bantul (Arief Junianto/JIBI/Harian Jogja)

Pertanian Bantul khususnya bawang merah terkenda dampak perubahan cuaca

Harianjogja.com, BANTUL — Tingginya intensitas hujan sepertinya benar-benar menjadi mimpi buruk bagi pertanian di Kabupaten Bantul. Setelah lahan pertanian di kawasan Imogiri dan Bambanglipuro kini kawasan Kretek pun terkena imbasnya. Dari pantauan Harianjogja.com di lapangan,  Rabu (28/9/2016) siang, sekitar 167 hektar lahan pertanian di kawasan Desa Parangtritis dipastikan gagal panen lantaran terendam air.

Promosi 204,8 Juta Suara Diperebutkan, Jawa adalah Kunci

Sukami, salah satu petani asal Dusun Grogol VII mengakui, hujan deras yang mengguyur nyaris seluruh wilayah DIY memang membuat lahan di wilayahnya terendam air. Akibatnya, sebagian besar tanaman bawang merah yang ada di 2.300 meter persegi lahan miliknya pun rusak.

“Hanya seluas sekitar 800 meter persegi saja yang terelamatkan,” katanya.

Tak ingin menyalahkan cuaca, kegagalan panen itu disebabkan pula oleh mundurnya tanam awal tanaman bawang merah oleh petani di Parangtritis.  Dikatakannya, tanam awal yang seharusnya dilakukan pada pertengahan Juli lalu, baru dilakukan oleh petani pada awal Agustus.

Akibatnya, kini kondisi tanaman bawang merah di lahannya pun nyaris membusuk. Kandungan air yang terlalu tinggi membuat kualitas bawang merah berjenis Crok Kuning itu menurun drastis.

Hal itu jelas berpengaruh pada harga jual dari petani ke tengkulak. Dengan kondisi seperti itu, ia memperkirakan harga jual bawang merah miliknya tak lebih dari Rp18.000 per kilogramnya.

“Padahal sebelumnya bisa menyentuh angka Rp30.000 per kilogram,” katanya.
==

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya