SOLOPOS.COM - Umbi yang mengecil serta rusaknya batang daun bawang merah di salah satu lahan yang ada di kawasan Dusun Nawungan I, Desa Selopamioro menyebabkan petani merugi ratusan jta rupiah. Foto diambil, Sabtu (24/9/2016) siang. (Arief Junianto/JIBI/Harian Jogja)

Pertanian Bantul merugi karena hujan terus turun.

Harianjogja.com, BANTUL — Lebih dari 50 hektar tanaman bawang merah yang ada di kawasan Dusun Nawungan I dan II, Desa Selopamioro mengalami kerusakan parah. Akibatnya, tanaman yang sudah memasuki usia 50 hari itu dipastikan akan gagal panen.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Padahal, lahan itu sebelumnya sempat diproyeksikan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bantul sebagai proyek percontohan lahan bawang merah organik di kawasan perbukitan. Namun lantaran curah hujan yang tak teratur, petani pun terancam merugi hingga ratusan juta rupiah.

Ekspedisi Mudik 2024

Seperti diakui oleh Warno, salah satu petani dari Dusun Nawungan I. Saat ditemui di lahannya, Sabtu (24/9/2016) siang, ia membenarkan, musim tanam tahun ini memang petani di wilayahnya dipastikan merugi.

Curah hujan yang tinggi membuat tanah menjadi terlalu gembur dan mengandung banyak air. Inilah yang kemudian membuat umbi bawang merah pun menjadi cepat membusuk. Dengan begitu, maka tak ada yang bisa dilakukannya selain pasrah lantaran harus memanen tanamannya sebelum waktu panen tiba.

“Sudah jelas, hasil produksinya juga bakal menurun,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya