SOLOPOS.COM - Ngatmin (kanan) mengalami luka di bagian kepala. Ngatmin dirawat Puskesmas Rawat Inap Cepogo Boyolali, Senin (5/11/2012). (Foto: Septhia R/JIBI/SOLOPOS)

Ngatmin (kanan) mengalami luka di bagian kepala. Ngatmin dirawat Puskesmas Rawat Inap Cepogo Boyolali, Senin (5/11/2012). (Foto: Septhia R/JIBI/SOLOPOS)

BOYOLALI-Nasib apes dialami Ngatmin, 25, warga Dukuh Karangtalun, Desa Gubug, Kecamatan Cepogo, Kabupaten Boyolali.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Pria itu harus dirawat di Puskesmas Rawat Inap Cepogo semalaman, setelah menjadi sasaran pemukulan oleh seorang yang tidak diketahui identitasnya, saat terjadi kericuhan massa di tengah-tengah berlangsungnya pertandingan sepak bola di lapangan Dukuh Karangtalun, Minggu (4/11/2012) sore.

Informasi yang dihimpun Solopos.com, Senin, kericuhan massa dipicu oleh amarah salah seorang pemain sepak bola saat digelar pertandingan sepak bola yang diikuti para remaja di lapangan Dukuh Karangtalun.

Pemain sepak bola itu tak dapat menahan emosi karena diejek oleh penonton. Dia lalu menghampiri kursi penonton dan langsung memukuli penonton yang mengejeknya. Tindakan pemain sepak bola itu pun memicu emosi penonton hingga akhirnya dia justru menjadi bulan-bulanan penonton.

Sebagai salah seorang panitia penyelenggara, Ngatmin pun berupaya mengamankan si pemain sepakbola. Namun sial, Ngatmin justru terkena pukulan pada bagian belakang kepalanya. Ngatmin pun pingsan dan terpaksa dilarikan ke puskesmas setempat.

“Waktu itu, pertandingan antara tim dari Cepogo melawan tim dari Salatiga, kedudukan sementara 1-1. Sekelompok penonton mengejek pemain dari tim Cepogo. Kemudian salah satu pemain tim Cepogo berlari keluar lapangan dan memukul salah satu orang yang mengejeknya itu,” jelas Ngatmin, saat ditemui wartawan di Puskesmas Rawat Inap Cepogo, Senin.

Ngatmin mengaku tidak mengetahui pasti siapa yang telah memukulnya. “Saya langsung pingsan dan saat saya sadar saya sudah ada di sini [Puskesmas Rawat Inap Cepogo],” ungkapnya.

Panitia lainnya, Joko Winarto, 16, mengungkapkan, keributan itu dipicu setelah ada seorang pemain memukul penonton. Merasa tidak terima, lantas sekelompok penonton itu justru balik menghajar pemain itu. Sang pemain sempat menjadi bulan-bulanan penonton.

Namun pihak panitia berhasil mengamankan seluruh pemain itu dari amuk massa. Meski demikian, keributan antar penonton itu masih juga terjadi. ”Permainan sempat terhenti beberapa lama,” ujarnya.

Kapolsek Cepogo, AKP Bambang Rusito saat dimintai informasi mengatakan, pihaknya belum mendapatkan laporan terkait kericuhan tersebut. Namun Kapolsek menyatakan pihaknya telah menerjunkan anggota ke lapangan untuk menyelidiki kejadian tersebut.

Menurut Kapolsek, pertandingan sepakbola di lapangan Dukuh Karangtalun itu belum mengantongi izin dari pihak yang berwenang. ”Kami sudah menerjukan anggota ke lapangan untuk menyelidiki kejadian itu. Karena sebelumnya kami tidak mendapat pemeritahuan dari panitia pelaksana adanya kegiatan itu. Dalam waktu dekat, kami akan memanggil pihak panitia untuk dimintai keterangan,” tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya