SOLOPOS.COM - Tandai biar tidak beli lagi (JIBI/Harian Jogja/Desi Suryanto)-004

Warga Solo masih kesulitan mendapat elpiji 3 kg meski Pertamina mengklaim pasokan aman. 

Solopos.com, SOLO — Masyarakat mengaku masih kesulitan membeli elpiji 3 kilogram (kg) dan menyebabkan antrean panjang di sejumlah pangkalan. Meski begitu, Pertamina mengklaim pasokan aman karena tidak ada pengurangan.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Salah satu warga Kauman, Muslimah, menyampaikan sejak tiga bulan lalu hingga saat ini masih kesulitan mendapat gas melon. Jumat (17/11/2017) pagi saat hendak membeli elpiji 3 kg, di pangkalan Pasar Kliwon sudah ada antrean panjang, padahal pangkalan belum buka dan elpiji belum datang.

Makin siang, antrean pun makin banyak. “Susahnya minta ampun mau beli elpiji 3 kg. Kondisi seperti ini sudah lama tapi tak kunjung ada perubahan,” ujarnya kepada Solopos.com, Jumat.

Sales Executive Elpiji Soloraya Pertamina Marketing Operation Region (MOR) IV, Adeka Sangtraga Hitapriya, menyampaikan tidak ada pengurangan pasokan bulan ini. Dia mengungkapkan November ini tidak ada acara khusus, kecuali pernikahan putri Presiden Joko Widodo, Kahiyang Ayu, sehingga pasokan harian pun cenderung normal.

“November ini pasokan untuk Solo sebanyak 705.000 tabung selama sebulan atau sekitar 27.115 tabung per hari. Musim hujan itu biasanya konsumsi elpiji 3 kg enggak tinggi dan cenderung normal,” kata dia.

Dia mengatakan sebelumnya telah memonitor ke pangkalan dan ditemukan beberapa pangkalan menjual elpiji di atas harga eceran tertinggi (HET), yakni Rp15.500. Bahkan ada pangkalan yang bekerja sama dengan pengecer dan menjual Rp17.000-Rp18.000 ke pengecer sehingga pasokan lebih banyak ke pengecer, bukan konsumen rumah tangga.

Hal tersebut juga yang membuat harga elpiji mencapai Rp20.000 per tabung. “Kami telah menutup 68 pangkalan di Karanganyar, Wonogiri, Solo, dan Sragen selama September-Oktober. Tugas penyaluran yang dilakukan pangkalan yang ditutup dialihkan ke pangkalan lain yang tertib dan lokasinya dekat daerah yang selama ini menjadi fokus distribusi pangkalan yang ditutup,” ujarnya.

Oleh karena itu, pasokan ke masyarakat tetap normal. Officer Communication and Relations Pertamina MOR IV, Muslim Dharmawan, mengungkapkan jika ada indikasi kekurangan pasokan di lapangan, pemerintah daerah (pemda) bisa mengajukan penambahan distribusi ke Pertamina.

Hal ini karena yang memiliki wewenang penambahan alokasi adalah pemda sedangkan Pertamina hanya bertugas menjaga distribusi aman dan lancar. Ketua Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas) Soloraya, Budi Prasetyo, menyampaikan penumpukan antrean terjadi karena pengecer yang biasanya mendapat kiriman juga ikut datang ke pangkalan untuk mengantre bersama masyarakat umum.

Banyak yang ketakutan tidak bisa memperoleh elpiji. “Sulitnya membeli elpiji 3 kg juga membuat rumah tangga saat ini memiliki lebih dari satu tabung sebagai cadangan karena takut tidak mendapat bagian,” kata dia.

Hal ini menunjukkan masih adanya panic buying dari masyarakat sehingga pasokan elpiji cepat habis. Dia menilai berdasarkan pengalaman, musim penghujan biasanya kebutuhan gas melon cenderung landai karena aktivitas usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) juga menurun.

Oleh karena itu, kondisi ini termasuk anomali yang dipengaruhi kondisi sebelumnya yang belum sepenuhnya pulih. Menurut dia, peralihan konsumen dari elpiji subsidi ke elpiji nonsubsidi ada tapi tidak banyak karena permintaan gas melon masih tinggi.

Apalagi ada kenaikan harga elpiji nonsubsidi, di antaranya Bright Gas 5,5 kg naik Rp5.000 per tabung dan elpiji 12 kg yang naik Rp10.000 per tabung. “Kami sudah berkoordinasi dengan masing-masing pemda mengenai kondisi saat ini. Selain itu, rencana pengajuan tambahan alokasi untuk tahun depan pun sudah dibahas dan sudah diserahkan ke Pemprov Jateng awal bulan ini,” imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya