Jakarta [SPFM], Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Karen Agustiawan menyatakan, kesiapan infrastruktur bahan bakar minyak nonsubsidi di Jawa dan Bali menghadapi pembatasan BBM bersubsidi pada 1 April 2012 mencapai lebih dari 90 persen. Karen di Jakarta Selasa (17/1) berharap ada mekanisme kredit lunak untuk membangun infrastruktur BBM nonsubsidi. Menurut dia, setiap SPBU membutuhkan waktu sekitar tiga bulan untuk penambahan dispenser baru maupun penambahan tangki.
Karen menjelaskan, jika SPBU menjual solar dan premium dan hanya ada satu dispenser untuk pertamax, bisa terjadi antrean panjang jika pembatasan BBM bersubsidi diterapkan. [kcm/dtp]
Promosi Antara Tragedi Kanjuruhan dan Hillsborough: Indonesia Susah Belajar