SOLOPOS.COM - Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto (ketiga kiri) menyerahkan jaket produksi 1 juta barel kepada Direktur Utama Pertamina Hulu Rokan Jaffee Arizon Suardin (tengah). (Bisnis/Arif Gunawan)

Solopos.com, MINAS – PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) sebagai operator di Blok Rokan berencana meningkatkan produksi dengan mengebor sebanyak 400-500 sumur baru. Rencana ini mendapat dukungan Satuan Kerja Khusus Kegiatan Pelaksana Hulu Minyak Bumi dan Gas (SKK Migas).

Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto menjelaskan hal tersebut saat mengunjungi salah satu sumur baru di Lapangan Minas, yang dibor oleh PHR pada awal 2022.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“PHR telah mengawali program pengeboran yang masif dan agresif yaitu dengan menargetkan pengeboran sebanyak 400-500 sumur baru di tahun ini. PHR juga berencana menambah jumlah rig, menjadi paling tidak 20 rig pengeboran,” ujarnya di lapangan minyak PHR di Minas, Riau Selasa (4/1/2022).

Baca Juga: Rupiah Kalah Lawan Dolar AS, Ternyata Ini Pemicunya

Dia menjelaskan saat ini, WK Rokan telah mengoperasikan 18 rig pengeboran. Di mana dengan upaya tersebut ditargetkan produksi pada 2022 diharapkan akan naik menjadi rata-rata tahunan sekitar 180.000 barel per hari.

Dwi mengatakan pihaknya sangat mengapresiasi PHR karena telah menyambut ajakan SKK Migas untuk agresif melakukan pemboran di 2022. Kunjungan SKK Migas saat ini menurutnya adalah bagian dari apresiasi terhadap KKKS yang memiliki program yang agresif di 2022.

Dia menambahkan kini New Rokan, sebutan bagi PHR sebagai pengelola blok Rokan, telah dibuktikan mampu dikelola oleh anak bangsa. Sehingga blok migas ini dapat menjadi harapan Indonesia untuk menjadi tulang punggung pencapaian produksi 1 juta barel di 2030.

Baca Juga: PLN Jaga Pasokan dan Keandalan Listrik untuk WK Rokan

“Kami mendukung sepenunya perjuangan para perwira PHR untuk merealisasikan apa-apa yang telah direncanakan untuk meningkatkan produksi minyak di blok ini,” jelasnya dikutip Bisnis.com.

Adapun untuk mencapai target pengeboran 400-500 sumur baru pada tahun ini, PHR membutuhkan penyediaan barang dan jasa pendukung secara tepat waktu. Juga penyiapan lahan, dan dukungan dari para pemangku kepentingan terkait, baik itu pemda maupun masyarakat sekitar.

Selain itu, PHR juga berupaya menjaga base production, menjaga keandalan fasilitas dan peralatan operasi. Meningkatkan kapasitas fasilitas untuk menyesuaikan dengan peningkatan produksi, menjajaki teknologi baru. Serta mengembangkan migas non konvesional dalam rangka mengoptimalkan produksi dari WK Rokan.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya