SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p><strong>Solopos.com, SRAGEN</strong> &mdash; PT Pertamina menjamin pasokan<a href="http://soloraya.solopos.com/read/20180819/491/934967/petani-sragen-sulit-dapat-solar-bersubsidi" target="_blank" rel="noopener"> solar bersubsidi di Sragen</a> aman dan membantah telah mengurangi suplai solar bersubsidi. Kendati alokasi solar bersubsidi di Sragen sudah melebihi kuota per Juli lalu, PT Pertamina masih menyuplai solar bersubsidi secara normal.</p><p>Penjelasan itu disampaikan Pejabat Perwakilan Area PT Pertamina Solo dan Sekitarnya, Ziko Wahyudi, kepada <em>Solopos.com</em>, Senin (20/8/2018) malam. Ziko sudah berkoordinasi dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sragen serta mengumpulkan para pengusaha stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Sragen, Senin siang. Koordinasi tersebut dilakukan untuk mengakomodasi kebutuhan solar bersubsidi bagi petani.</p><p>Ziko memastikan tidak ada pengurangan suplai solar bersubsidi, namun&nbsp;hanya pengendalian solar bersubsidi karena alokasinya melebihi kuota. Salah satu alokasi solar bersubsidi itu adalah untuk petani.</p><p>&ldquo;Pada prinsipnya, semua petani yang membutuhkan solar bersubsidi wajib dilayani tetapi harus membawa surat rekomendasi dari kepala desa [kades] atau pejabat terkait. Surat tersebut untuk memastikan solar bersubsisi benar-benar tepat sasaran dan yang beli solar bersubsidi benar-benar petani. Pelayanan solar bersubsidi tersebut disesuaikan dengan permintaan petani sebagaimana tercantum pada surat rekomendasi tersebut,&rdquo; ujar Ziko.</p><p>Pertamina tidak mau ambil risiko menerima orang yang mengaku petani tetapi tanpa surat rekomendasi. Untuk memastikan kebutuhan petani, Ziko meminta Disperindag Sragen untuk menghitung volume kebutuhan <a href="http://soloraya.solopos.com/read/20180819/491/934967/petani-sragen-sulit-dapat-solar-bersubsidi" target="_blank" rel="noopener">solar bersubsidi</a> bagi petani. Data volume kebutuhan petani tersebut nantinya dijadikan dasar bagi Ziko untuk menyuplai solar bersubsidi di SPBU yang dekat dengan sentral-sentral pertanian, misalnya SPBU Pilangsari atau SPBU Nglangon.</p><p>Sebelumnya, Wakil Ketua DPRD Sragen Bambang Widjo Purwanto melakukan inspeksi mendadak di SPBU Pilangsari lantaran ada aduan petani tentang pembatasan pembelian solar di SPBU. Padahal, beberapa petani di wilayah Pilangsari, Ngrampal, Sragen, mengaku masih bisa mendapatkan solar bersubsidi.</p><p>Sunardi, petani di Pilangsari, mengaku membeli solar cukup mudah untuk bahan bakar pompa airnya. &ldquo;Saya sampai memiliki persediaan di rumah untuk bahan bakar mesin pompa,&rdquo; katanya.</p><p>Berbeda dengan Oki, petani asal Nglorog, Sragen Kota. Dia mengatakan beberapa rekan sesama petani sempat mengeluh karena <a href="http://soloraya.solopos.com/read/20180819/491/934967/petani-sragen-sulit-dapat-solar-bersubsidi" target="_blank" rel="noopener">pembelian solar bersubsidi</a> di SPBU dibatasi pembeliannya. &ldquo;Setiap kali beli hanya dapat 10 liter. Setelah itu pulang dan beli lagi boleh tetapi ya hanya dapat 10 liter. Maunya petani beli sekali itu bisa sesuai kebutuhan, tidak bolak-balik,&rdquo; katanya.</p>

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya