SOLOPOS.COM - Ilustrasi aktivitas penambang galian C. (JIBI/Solopos/Ponco Suseno)

Pertambangan Sukoharjo, warga Mertan, Bendosari, protes maraknya penambangan galian C.

Solopos.com, SUKOHARJO — Sejumlah warga Desa Mertan, Kecamatan Bendosari, Sukoharjo, memprotes maraknya penambangan galian C di daerah mereka. Mereka terancam merugi besar lantaran lahan yang ditanami puluhan pohon jati terancam longsor akibat aktivitas penambangan itu.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Aktivitas tambang galian C di Desa Mertan tersebar di beberapa lokasi. Lokasi penambangan galian C berbatasan langsung dengan kebun jati milik warga setempat. Puluhan pohon jati berusia lebih dari dua tahun terancam mati lantaran sebagian lahan longsor akibat pengerukan penambangan.

Hal ini mengakibatkan keresahan warga setempat terutama para pemilik lahan yang berdekatan dengan lokasi penambangan galian C. Seorang warga Desa Mertan, Kecamatan Bendosari, Jarot Sujarno, mengatakan aktivitas pengerukan tambang galian C berdampak pada longsornya kebun jati.

Sebagian pohon jati di pinggir lokasi penambangan galian C doyong dan terancam tumbang. “Akar pohon jati terpotong saat pengerukan penambangan. Bisa jadi pohon jati bakal tumbang karena sebagian akarnya sudah mati. Ini namanya merusak lingkungan hidup,” kata dia saat berbincang dengan Solopos.com, Selasa (21/2/2017).

Apabila pohon jati tumbang otomatis ia merugi besar. Kendati masih berusia dua tahun, pohon jati mempunyai nilai ekonomis tinggi. Hal ini sangat merugikan para pemilik kebun jati di sekitar area tambang galian C.

Pria yang akrab disapa Jarno ini meminta pemilik atau pengelola tambang galian C membangun talut yang memisahkan area penambangan dengan kebun jati milik warga setempat. ”Saya khawatir jika aktivitas penambangan dibiarkan terus-menerus mengakibatkan tanah kebun jati longsor. Mereka tidak memerhatikan dampak yang ditanggung masyarakat. Mereka hanya mengeruk dan mencari keuntungan pribadi,” papar dia.

Selain kebun jati, aktivitas penambangan galian C memengaruhi jalur pertanian. Imbasnya, para petani terpaksa memutar saat hendak menuju lahan perkebunan. Saking jengkelnya, Jarno mengadu ke aparat kepolisian agar aktivitas penambangan galian C ditertibkan.

“Saya sudah lapor polisi dan dimintai keterangan. Nanti ada mediasi yang difasilitasi kepolisian untuk menyelesaikan permasalahan ini,” tutur dia.

Terpisah, Camat Bendosari, Sukito, tak memungkiri adanya aktivitas penambangan galian C di Desa Mertan, Kecamatan Bendosari. Namun, Sukito belum mengetahui apakah pengelola penambangan galian C sudah mengantongi izin atau belum.

Sejauh ini, izin penambangan bahan galian tak lagi diterbitkan Pemkab Sukoharjo melainkan Pemprov Jateng. Sukito bakal berkoordinasi dengan para pemilik atau pengelola tambang galian C untuk mencari solusi.

“Dua hari lalu, saya melewati area lokasi tambang galian C. Nanti saya kumpulkan pengelola tambang galian C agar aktivitas penambangan tak mengganggu masyarakat,” kata dia.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya