SOLOPOS.COM - Seorang penambang minyak mentah di Bojonegoro menyuling minyak mentah produksi lapangan sumur minyak tua. (JIBI/Solopos/Antara/Slamet Agus Sudarmojo)

Pertambangan Bojonegoro terkait imbalan pengambilan minyak mentah naik lagi.

Madiunpos.com, BOJONEGORO – Imbalan jasa pengambilan minyak mentah pada sumur minyak tradisional di Kecamatan Kedewan, Bojonegoro, Jawa Timur, dinaikkan menjadi Rp2.153 per liter dari sebelumnya Rp1.665,39 per liter.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

“Kenaikan imbalan jasa pengambilan minyak mentah produksi sumur minyak tradisional di Kecamatan Kedewan, karena mengikuti kenaikan harga minyak dunia,” kata Field Manager Pertamina EP Asset 4 Field Cepu, Jawa Tengah, Agus Amperiyanto di Bojonegoro, Kamis (2/6/2016).

Ia menyebutkan besarnya imbalan jasa pengambilan minyak mentah Rp1.665,39 per liter berlaku mulai April lalu. Sedangkan kenaikan imbalan jasa pengambilan minyak mentah menjadi Rp2.153 per liter berlaku mulai Rabu (1/6/2016).

“Karena harga minyak dunia naik ya imbalan jasa juga ikut naik,” ucap dia.

Menurut Agus, nilai imbalan jasa pengambilan minyak mentah produksi sumur minyak tua di sejumlah desa di Kecamatan Kedewan diperhitungkan sebesar 70% dari harga internasional crude price (ICP).

“Selama ini besarnya imbalan jasa pengambilan minyak mentah tradisional selalu mengikuti harga minyak dunia,” jelas dia.

Sesuai data, kata Agus Amperiyanto, produksi minyak mentah dari sumur minyak tradisional di sejumlah desa di Kecamatan Kedewan, yang disetorkan kepada Pertamina EP Asset 4 Field Cepu, belum maksimal hanya 350-400 barel per hari.

Padahal, dari keterangan yang diperoleh produksi minyak mentah sumur minyak tradisional di daerah setempat dengan jumlah 722 titik sumur bisa mencapai 1.200 barel per hari.

Camat Kedewan, Bojonegoro, Moch Tarom optimistis adanya kenaikan imbalan jasa pengambilan minyak produksi sumur minyak tua akan memengaruhi para penambang tidak menyuling minyak mentah secara tradisional.

Apalagi, lanjut dia, kawasan lapangan minyak di Kecamatan Kedewan, sekarang dikembangkan menjadi objek wisata yang diberi nama The Little Texas Wonocolo.

Dengan adanya pengembangan wisata itu, lanjut dia, penambang minyak mentah tidak hanya menggantungkan penghasilan dari menambang minyak mentah.

“Info yang saya terima jumlah penyuling berkurang sebab besarnya imbalan jasa pengambilan minyak mentah naik,” jelas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya