SOLOPOS.COM - Rektor UKSW, Neil Rupidara, memindahkan kucir pada salah satu peserta wisuda di Balairung UKSW, Salatiga, Sabtu (15/10/2022). (Solopos.com-Hawin Alaina)

Solopos.com, SALATIGA — Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Salatiga menggelar upacara Wisuda Periode II Tahun 2022/2023, Sabtu (15/10/2022). Acara wisuda yang berlangsung di Balairung UKSW ini juga menjadi kali pertama bagi kampus itu menghadirkan semua lulusan beserta orang tua atau wali sejak pandemi Covid-19.

Rektor UKSW, Neil Semuel Rupidara, mengatakan wisuda itu menjadi bukti mahasiswa telah menyelesaikan misinya di UKSW. Meski demikian, di depan mereka sudah ada tantangan baru yang mungkin tidak mudah.

Kendati demikian, UKSW lewat model pendidikannya yang disebut sebagai whole person atau liberal arts education telah membentuk pribadi lulusan yang utuh. Pendidikan sarjana di UKSW, menurut Neil, juga membentuk mahasiswa menjadi pemikir merdeka dengan kemampuan berpikir kritis, kreatif, tapi juga berwawasan etis dan berani bicara jujur.

“Itulah mengapa kurikulum whole-person education itu dibuat, untuk memenuhi tuntutan pembentukan creative minority. Itulah mengapa mata kuliah seperti critical thinking dan entrepreneurship ditetapkan wajib bagi semua mahasiswa. Semua mahasiswa belajar dengan menjelajah ruang-ruang ilmu pengetahuan agar mereka tidak kagok berhadapan dengan dunia,” kata Rektor UKSW dalam sambutannya.

Neil menambahkan selama menjadi rektor, beberapa perubahan telah dilakukan seperti membangun taman kampus. Taman itu bertujuan untuk membangun taman yang mampu menstimulasi pembelajaran seperti diskusi intens, serius tetapi bisa dinikmati guna memenuhi tuntutan universitas magistrotum et scholarium.

Baca juga: Cerita Mahasiswa UKSW Seusai Solopos Goes to Campus 2022

“Belajar karenanya tidak mengenal batas dinding-dinding kelas. Belajar yang sejati adalah lebih menyangkut penjelajahan pemikiran,” imbuhnya.

Sementara itu dalam acara wisuda itu juga diumumkan lulusan dengan raihan indek prestasi kumulatif (IPK) tertinggi dari masing-masing strata. Peraih IPK tertinggi dari program D3 adalah Setiawan Suyanto dari Fakultas Teknologi Informasi dengan 3,93. Sedangkan S1, Stefanie Carolina Wibowo dari Fakultas Teknik Informasi Prodi Hubungan Masyarakat meraih IPK tertinggi 4.00.

Untuk S2, IPK 4.00 diraih oleh Arthik Davianti, M.Si. dari Fakultas Psikologi Program Studi Magister Sains Psikologi, Reinhard Leonardo Paais, M.Pd., dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Program Studi Magister Administrasi Pendidikan. Dua lainnya adalah Eunike Widya Putri, M.Ak., dari Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) Program Studi Magister Akuntansi dan Merryana Lestari, M.Si., dari FTI Program Studi Sistem Informasi. Sedangkan untuk S3, IPK tertinggi diraih oleh Dr. Adrianus Aluman dari Fakultas Interdisiplin Program Studi Doktor Studi Pembangunan.

Rekomendasi
Berita Lainnya