SOLOPOS.COM - Mahasiswa saat membeli makanan di kantin kontainer UIN Salatiga yang merupakan program kerja sama dengan Dompet Dhuafa, Rabu (31/5/2023). (Solopos.com/Hawin Alaina)

Solopos.com, SALATIGA — Bentuk beasiswa tidak harus berupa uang tunai atau bebas membayar uang kuliah tunggal (UKT). Program beasiswa pemberdayaan berupa fasilitas usaha yang dikembangkan Dompet Dhuafa dan UIN Salatiga bisa menjadi solusi jangka panjang.

Kerja sama kedua belah pihak tersebut berwujud kantin kontainer yang sudah ada sejak 2016. Bentuk pemberdayaan itu menjadi yang pertama di Indonesia. Saat ini menjadi percontohan di beberapa kampus lain.

Promosi BRI Borong 12 Penghargaan 13th Infobank-Isentia Digital Brand Recognition 2024

Supervisor Fundraising dan Strategic Partnership Dompet Dhuafa Jateng, Handhita Timur Adlima, mengatakan program ini tidak memberikan uang tunai untuk beasiswa mahasiswa. Tapi memberikan modal dan pelatihan mengelola kantin.

“Yang dimaksud beasiswanya itu adalah hasil keuntungan dari mengelola kantin itu nanti menjadi gaji bulanan mereka. Sehingga dari situ, alhamdulillah pengelola [mahasiswa] bisa menabung,” kata Timur kepada Solopos.com, Rabu (31/5/2023).

Dikatakan saat ini ada lima mahasiswa dan satu ibu kantin yang menerima manfaat dari kantin kontainer itu. Program ini menyasar mahasiswa yang kurang mampu. Kemudian dilatih dan didampingi selama lima bulan.

“Sementara untuk di Jawa Tengah yang sudah berdiri di UIN Salatiga. Pertama di Indonesia juga disini [UIN Salatiga]. Saat ini juga ada beberapa kampus yang tertarik untuk menduplikasi program seperti ini,” jelasnya.

Wakil Dekan I Fakultas Dakwah UIN Salatiga, Achmad Maimun, mengatakan program beasiswa berupa kantin kontainer sangat bagus. Tidak hanya untuk pengembangan mahasiswa, tapi secara bergantian mahasiswa bisa merasakan manfaat dalam jangka panjang.

“Saat ini sudah ada beberapa mahasiswa dari program tersebut yang sudah lulus. Bahkan saat ini sampai ada yang S2 yang mengelola itu,” bebernya.

Diharapkan, program beasiswa semacam ini bisa menjadi percontohan di kampus lain. Khususnya untuk meng-cover mahasiswa yang tidak mendapatkan beasiswa secara langsung.

“Kalau di perguruan tinggi lain bisa berkembang seperti itu akan membantu mahasiswa yang tidak ter-support oleh beasiswa,” tandas Wakil Dekan I ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya