SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, SOLO – Menjadi pemusik terkenal di zaman modern tidak terlalu sulit. Hal tersebut berbanding terbalik dengan pemusik zaman dulu yang perlu perjuangan demi menjadi tenar. Demikianlah pendapat dari personel grup musik legendaris, Panbers, Asido Panjaitan.

Musisi berusia 68 tahun itu mengaku pemusik zaman sekarang berbeda jauh dengan generasinya. Dia amat prihatin melihat sejumlah pemusik masa kini yang terjerumus ke arah negatif dengan mengonsumsi narkoba.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Musisi sekarang mau naik [pentas] nyabu dulu. Saya dari dulu enggak pernah ngerokok. Tapi, pemusik sekarang lebih bebas berkreasi ketimbang dulu,” kata Asido Panjaitan kepada Solopos.com saat berkunjung ke Griya Solopos, Kamis (25/10/2018).

Kawan satu grup Asido Panjaitan, Maxy Pandelaki, menceritakan, musisi zaman dulu sangat terikat dengan produser. Mereka tidak boleh sembarangan membuat lagu tanpa persetujuan produser. Sebab, lagu yang mereka hasilkan harus melejit untuk mendapatkan keuntungan sekaligus mendongkrak popularitas.

“Dulu kita para musisi terikat sama produser. Enggak bisa bebas seperti sekarang. Lagu yang mau dirilis harus sesuai kriteria produser. Jadi, lagu Panbers dulu itu lagu tiga jurus. Lagunya gampang, tapi sampai sekarang enggak ada yang bisa meniru,” terang Maxy Pandelaki.

Maxy Pandelaki menambahkan, saat ini dunia musik Indonesia lebih banyak diwarnai lagu kacangan. Lagu tersebut biasanya dibuat dengan teknik sederhana dan irama yang apa adanya. “Dulu, kalau bikin lagu itu musik dan syair sekaligus. Mengalir saja bikinnya. Kalau sekarang sih kebanyakan musisi bikin iramanya dulu baru syairnya ditempel. Pemusik sekarang juga dimanjakan dengan alat. Kalau dulu kan enggak bisa seperti itu,” sambung dia.

Meski demikian, kedua musisi legendaris tersebut bangga lagu-lagu Panbers masih dinikmati banyak orang. Asido Panjaitan bahkan membentuk grup musik New Panbers untuk menjalankan amanat dari mendiang kakaknya, Benny Panjaitan, yang ingin Panbers tetap eksis.

Guna menandai eksistensi di dunia musik, New Panbers mengajak penggemar bernostalgia lewat acara Senandung Nostalgia yang rencananya digelar di Graha Saba Buana, Solo, 9 November 20418. Acara ini nantinya digelar meriahkan oleh penyanyi senior dan The Balada, band pelestari original Koes Plus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya