SOLOPOS.COM - Yosca Herman Soedrajad (Dok/JIBI/SOLOPOS)

Ilustrasi (Sunaryo Haryo Bayu/JIBI/SOLOPOS)

SOLO--Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Kota Solo kembali nyenthil  manajemen RSUD dr Moewardi lantaran persoalan parkir tak kunjung rampung, bahkan kian semrawut.  Parahnya lagi parkir ilegal marak hingga ke gang-gang perkampungan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pantauan Solopos.com, Kamis (29/11/2012), puluhan kendaraan roda empat milik keluarga pasien, pembesuk, dokter, dokter residen, koas terparkir di pinggir jalan sepanjang Jalan Kolonel Sutarto.  Tidak hanya itu, kendaraan juga memenuhi kanan kiri jalur trotoar. Sementara puluhan unit mobil lain terparkir di gang-gang perkampungan.

Ekspedisi Mudik 2024

Kepala Dishubkominfo, Yosca Herman Soedrajad, mengatakan telah melayangkan surat peringatan kepada Direktur RSUD dr Moewardi Solo terkait persoalan parkir yang tak kunjung rampung. Menurut dia,  manajemen RSUD dr Moewardi Solo harus bisa menyediakan lahan parkir yang memadai bagi seluruh keluarga pasien, pembesuk, dokter, dokter residen, koas dan jajaran pegawainya.

Dia menilai sejauh ini persoalan parkir RSUD dr Moewardi terjadi lantaran keterbatasan ruang satuan parkir (RSP).

Yosca Herman Soedrajad (Dok/JIBI/SOLOPOS)

“Kami tahu kalau RS Moewardi juga sudah berusaha dengan terus menambah RSP itu, tapi jumlah kendaraan di sana juga semakin bertambah. Ini yang harus diperhatikan.”

Dengan kondisi ini, dia mengatakan keberadaan parkir ilegal kian marak. Terutama di jalur lambat dan jalan kampung dekat RSUD dr Moewardi. Dia mengatakan telah berulang kali melakukan penertiban praktik parkir ilegal di kawasan tersebut.  Namun selama ini belum membuahkan hasil optimal. Apalagi dalam penindakan parkir, diakuinya, terganjal aturan yang berlaku. Saat ini pihaknya masih menunggu revisi Peraturan Daerah (Perda) Nomor 6 Tahun 2005.

“Kami sudah minta manajemen untuk bisa menyediakan lahan parkir sesuai kebutuhan di sana. Tapi ya itu dari hari ke hari kendaraan tambah terus,” tuturnya.

Warga Jebres Agus H memprotes maraknya parkir liar di gang-gang perkampungan di sekitar RSUD dr Moewardi. Menurutnya, keberadaan parkir tersebut mengganggu akses lalu lintas. Bahkan jalur trotoar yang harusnya bersih dari parkir, justru digunakan sebagai lahan parkir roda empat.  “Kanan kiri trotoar digunakan untuk parkir. Jalan kampung pun jadi sempit. Harus ada penegakan dari Pemkot,” pintanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya