SOLOPOS.COM - Ketua Persit Kartika Candra Kirana Daerah V Brawijaya memberikan pengarahan dalam tatap muka bersama anggotanya di Makorem 081 Madiun. (JUlian Tondo Wisudo/JIBI/Madiunpos.com)

Persit Kartika Candra Kirana Daerah V/Brawijaya diajak mendukung tugas suami sebagaimana watak Persit yaitu setia, ikhlas, rela, bijaksana, dan cendekia.

Madiunpos.com, MADIUN – Ketua Persit Kartika Chandra Kirana Daerah V/Brawijaya Ny. Sumardi menyempatkan diri meninjau SD Kartika IV-2 Jl. Kemiri Kota Madiun dan mencoba peranti produksi kain tenun para istri prajurit Kodim Tulungagung di sela mendampingi suami, Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Sumardi melaksanakan kunjungan kerja ke Makorem 081/Dhirotsaha Jaya (DSJ) di Jl. Pahlawan 50, Kota Madiun, Rabu (26/8/2015).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Seperti diberitakan Madiunpos.com, dalam kunjungan kerja ke Korem 081/Dhirotsaha Jaya (DSJ) itu, Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Sumardi mengajak jajarannya membantu terwujudnya swasembada beras. Kepala para prajurit, ia meminta mereka tak segan membantu petani menggarap sawah. Sedanfkan para komandan korem dan kodim dimintanya membantu terserapnya beras hasil panen petani ke Bulog.

Kepada istri prajurit yang tergaung dalam Persit Kartika Candra Kirana, Ny. Sumardi selaku ketua daerah V, menegaskan perlunya mereka mendukung tugas suami. Dalam arahan yang disampaikan Ny. Sumardi dalam tatap muka dengan anggota Persit Kartika Chandra Kirana sejajaran Koorcab Rem 081 PD V/ Brawijaya di Aula Makodim 0803 Jl. Pahlawan, Kota Madiun, ia mengingatkan fungsi istri prajurit sebagaimana watak Persit yaitu setia, ikhlas, rela, bijaksana, dan cendekia.

“Kita sebagai istri prajurit harus bisa mendorong suami untuk bekerja dan melaksanakan tugas dengan baik walaupun bertugas dalam waktu yang lama. Kesetiaan sebagai istri adalah kewajiban, tumbuhkan rasa senasib, sepenanggungan sebagai istri prajurit,” ajaknya.

Dalam kesempatan itu, Ny. Sumardi sempat meninjau pembuatan kain tenun yang merupakan kebanggan anggotanya yang berasal dari Kodim Tulungagung. Ia bahkan sempat mencoba duduk mengoperasikan alat tenun bukan mesin (ATBM) yang menjadi peranti pokok produksi kain tenun tradisional tersebut. Istimewa, sebab pembuatan kain tenun tradisional dengan ATBM sudah terbilang langka saat ini. (Julian Tondo Wisudo/JIBI/Madiunpos.com)

 

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Madiun Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya