SOLOPOS.COM - PROTES -- Pelatih PSS Sleman Widyantoro (tengah) mengajukan protes kepada wasit dalam pertandingan Divisi Utama LPIS melawan Persis Solo di Stadion Manahan, Solo, Sabtu (21/1). Widyantoro akhirnya diusir keluar lapangan. (JIBI/SOLOPOS/Agoes Rudianto)

PROTES -- Pelatih PSS Sleman Widyantoro (tengah) mengajukan protes kepada wasit dalam pertandingan Divisi Utama LPIS melawan Persis Solo di Stadion Manahan, Solo, Sabtu (21/1). Widyantoro akhirnya diusir keluar lapangan. (JIBI/SOLOPOS/Agoes Rudianto)

SOLO – Kesempatan menjebol gawang terlebih dahulu belum maksimal dimanfaatkan skuat Laskar Sambernyawa Persis Solo. Mereka justru ditahan PSS Sleman dengan skor 1-1.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dalam laga lanjutan Divisi Utama Liga Prima Indonesia Sportindo (DU LPIS) di Stadion Manahan, Solo, Sabtu (21/1/2012) sore, tim tamu memetik hasil imbang lewat gol Tri Handoko di menit ke-55. Sementara pelatih Persis Solo, Junaidi mengakui tersulutnya emosi Affan Lubis dkk berkontribusi atas gagalnya Persis mengamankan poin penuh di pertandingan ke tiga di Grup 2 DU LPIS itu. Pertandingan ini juga disaksikan Ketua Umum PSSI, Djohar Arifin.

Persis unggul lebih dulu lewat gol Ferry Anto di menit ke-20. Memanfaatkan Umpan silang yang diterima di kotak penalti di samping kanan gawang, Bogik Santoso, Ferry berhasil memperdayai bek kanan PSS, Yus Arfandi. Ferry. Dia pun melanjutkan laju bola dengan sontekan lambung ke ke atas jangkauan Bogik sampai menggetarkan jala gawang PSS.

Torehan itu sekaligus mengeluarkan Persis dari tekanan PSS di 10 menit pertama. Skuat besutan Bang Jun, sapaan Junaidi, itu mengamankan keunggulan sementara secara menahan ball possession. Persis mampu mengusai irama permainan dan tambah berlega karena Bomber yang paling diwaspadai dari PSS, Charles Orock mengalami cedera dan digantikan Tri Handoko di menit ke-13.

Dominasi penguasaan bola oleh Persis pun terjadi di babak kedua. Meskipun demikian, lini tengah sering kehilangan bola karena umpan-umpan pendek tak cermat. Bang Jun sendiri sempat memutar lini tersebut dengan memasukkan Ade Chandra menggantikan Imam Rochmawan disusul Robby Fajar menggeser Rusdiyansah. Spekulasi itu diambil Bang Jun mengingat beberapa kali kebocoran pertahanan Rusdi mulai terasa di pertengahan babak itu. hal itu juga terjadi pada Asep Winarno sampai dia diganti Sofyan Morhan.

Hujan kartu kuning terjadi setelah ketegangan kedua skuat terpicu beberapa kali. Salah satunya adalah ketegangan antara Robby dan Andrian Syamsul, bek PSS. Pelatih PSS, Widiyantoro juga diusir wasit karena melakukan sejumlah protes. Bahkan dia berupaya masuk ke lapangan di tengah ketegangan itu.

Meskipun demikian, pertandingan yang disaksikan belasan ribu suporter, baik Pasoepati dan Slemania itu, berlangsung aman hingga wasit meniup panjang peluitnya.

Minimnya stok pemain diakui Bang Jun memaksanya tetap mempertahankan formasi pilihannya, 3-5-2. “Atmosfer bagus tapi tim kurang siap. Ini bukan tim kita ada beberapa pemain yang masih demam dan lapangan licin karena cuaca serta emosi pemain tinggi, ini permainan terburuk kami,” katanya dalam jumpa pers seusai pertandingan. Bang Jun mengakui permainan Rocha dkk tak lepas. Namun, dia berjanji akan memperbaiki sederet PR yang menjadi hasil evaluasinya atas pertandingan itu. “Perjalanan masih panjang,” tutupnya.

JIBI/SOLOPOS/Oriza Vilosa

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya