SOLOPOS.COM - Jumali (kanan) saat melakukan visum. (Dok/JIBI/Harian Jogja)

Jumali (kanan) saat melakukan visum. (Dok/JIBI/Harian Jogja)

SOLO—Penyidik polresta Solo berjanji menyelidiki kasus pemukulan wartawan Harian Jogja (Grup Media SOLOPOS), Jumali. Penyelidikan baru memasuki tahap pembelajaran berkas laporan korban.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Wakasatreskrim Polresta Solo, AKP Ari Sumarwono, saat ditemui wartawan di Mapolresta, Senin (29/4), menyampaikan laporan polisi (LP) dari korban masih di meja staf dan belum sampai ke meja Kasatreskrim, Kompol Rudi Hartono. Sehingga, Kasatreskrim belum dapat menentukan unit mana yang akan menangani kasus itu. Informasi uang diperolah Solopos.com, LP itu bernomor Pol/LP/257/IV/2013.

Menanggapi peristiwa pemukulan itu, Ari menyatakan akan berusaha seoptimal mungkin mengusut kasus tersebut.

“Tentu akan kami selidiki. Prinsipnya, laporan dari siapa pun, entah itu wartawan atau masyarakat lainnya, akan kami tindak lanjuti,” papar Ari mewakili Rudi Hartono.

Ketika disinggung mengenai adanya informasi penangkapan penganiaya Jumali, Ari membantah. Ia menginformasikan, pihaknya tidak pernah menerima pelimpahan pelaku penganiayaan dari Bagops atau satuan lain. Ari mengaku tidak mengetahui perihal penangkapan tersebut.

“Kalau pun ada yang ditangkap belum tentu yang ditangkap itu penganiaya wartawan,” lanjut Ari yang juga mewakili Kapolresta Solo, Kombes Pol Asjima’in.

Sementara itu, Rudi pada kesempatan sebelumnya pernah menyampaikan kejadian yang menimpa Jumali bukan pemukulan. Menurut informasi yang ia dapatkan, saat itu banyak penonton yang melintas di jalan tribun tempat Jumali berada. Pada saat itu lah ada penonton yang berusaha meminta Jumali minggir dengan mendorongnya.

“Itu bukan pemukulan. Kejadian itu hanya salah paham,” terang Rudi.

Dipukul

Sementara itu, Jumali, kepada Solopos.com mengaku dipukul orang tak dikenal saat meliput pertandingan derby Mataram Persis Solo kontra PSIM Jogja di Stadion Manahan Solo, Sabtu (29/4).

Ia menceritakan, saat itu ia duduk di tribun khusus wartawan. Suatu ketika, katanya, kericuhan terjadi. Ia mengaku melihat ada pemain PSIM yang dikejar sejumlah penonton.

Pada saat itu lah ada orang yang memukulnya dari belakang. Pukulan itu mengenai pipi kanannya.

“Pukulannya hanya sekali. Saat dipukul posisi saya masih duduk. Setelah dipukul ada penonton yang menanyakan identitas saya. Saya sudah mengatakan saya wartawan. Tapi ada orang yang teriak-teriak, wong Jogja iki, wong Jogja iki. Lalu saya tunjukkan KTP saya,” urai Jumali.

Ia menambahkan, kejadian itu dilaporkannya beberapa jam setelah kejadian. Saat melapor ia memberikan hasil visum dari RS PKU Muhammadiyah Delanggu, Klaten, kepada petugas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya