SOLOPOS.COM - Suasana dari tribun media saat laga PSIM kontra Persis Solo di Stadion Manahan, Sabtu (27/4/2013). (JIBI/Harian Jogja/Arief Junianto)

Suasana dari tribun media saat laga PSIM kontra Persis Solo di Stadion Manahan, Sabtu (27/4/2013). (JIBI/Harian Jogja/Arief Junianto)

SOLO—Jurnalis Harian Jogja (Grup Media SOLOPOS), Jumali, menjadi salah satu korban pemukulan yang dilakukan oleh suporter saat pertandingan antara Persis versus PSIM, di Stadion Manahan Solo,  Sabtu (27/4/2013) sore.

Promosi Era Emas SEA Games 1991 dan Cerita Fachri Kabur dari Timnas

Jumali mengalami lebam di pipi sebelah kanan. Kejadian berlangsung cepat, sehingga Jumali yang sehari-hari bertugas di Desk Olahraga Harian Jogja tak mengenali wajah sang pemukul.

“Saat itu saya berada di tribun media.  Saya sedang duduk menyaksikan pertandingan. Tiba-tiba dari belakang ada suporter yang menjotos pipi sebelah kanan. Ya, pipi saya lebam,” kata Jumali ketika dihubungi  Solopos.com, Sabtu.

Jumali mengatakan orang yang memukul tersebut mengenakan atribut suporter Pasoepati.  Begitu dipukul, dia kemudian berdiri. Si pemukul bersama satu orang lainnya yang mengenakan jumper warna hitam kemudian meminta  kartu identitas penduduk (KTP)-nya.

“Saat itu saya juga memakai ID Card wartawan Harian Jogja. Lalu saya tunjukkan KTP saya. KTP saya ka Demak, setelah itu KTP itu dikembalikan dan orang itu pergi,” ujarnya.

Disebutkan dia, tak hanya dirinya yang dipukul, sopir PSIM Nur Ali Widodo juga dipukul di pelipis kiri. “Jadi orang yang memukul saya itu sama dengan yang memukul mas Jumali. Habis memukul mas Jumali, saya dipukul,” jelas Nur Ali ketika dihubungi Solopos.com.

Disebutkan Jumali, kejadian yang berlangsung cepat itu membuat dia mengenal persis wajah pelaku. “Yang jelas mereka satu memakai jumper hitam dan juga ada yang pakai atribut Pasoepati,” kata dia.

Setelah kejadian itu, Jumali  kemudian bersama teman-teman wartawan ke ruang VIP. “Saya sudah menjelaskan kejadian yang saya alami ke Panpel. Tapi sampai sekarang belum ada respons,” jelasnya.

Dia menyayangkan kerja Panpel, lantaran tribun bagi insan pers yang seharusnya steril bisa bercampur dengan suporter.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, rombongan tim PSIM diserang oleh kelompok suporter pendukung Persis Solo di laga kedua tim di Stadion Manahan Solo, Sabtu (27/4/2013).
Kejadian bermula saat pertandingan berjalan 18 menit. Di tribun media, sekelompok suporter pendukung tuan rumah menyerang dua orang pemain PSIM, yakni Dimas Priyambodo dan Johan Arga. Kebetulan dalam laga tersebut, Johan Arga memang absen lantaran menderita cedera, sedangkan Dimas Priyambodo, merupakan pemain magang yang tak masuk dalam line up.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya