SOLOPOS.COM - Polisi mengevakuasi pemain dan official PSS Sleman keluar dari lapangan usai babak pertama pertandingan Divisi Utama LPIS melawan Persis Solo di Stadion Manahan, Solo, Rabu (4/9/2013). (Burhan Aris Nugraha/JIBI/Solopos)

 Polisi mengevakuasi pemain dan official PSS Sleman keluar dari lapangan usai babak pertama pertandingan Divisi Utama LPIS melawan Persis Solo di Stadion Manahan, Solo, Rabu (4/9/2013).  (Burhan Aris Nugraha/JIBI/Solopos)


Polisi mengevakuasi pemain dan official PSS Sleman keluar dari lapangan usai babak pertama pertandingan Divisi Utama LPIS melawan Persis Solo di Stadion Manahan, Solo, Rabu (4/9/2013). (Burhan Aris Nugraha/JIBI/Solopos)

Berbagai info tak bertanggung jawab berseliweran di sosial media pascalaga Persis Solo kontra PSS Sleman di Stadion Manahan, Rabu (4/9/2013), yang diwarnai kericuhan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kicauan di Twitter dan Facebook tersebut ikut memicu kesimpang-siuran berita dan memperkeruh suasana.  Berikut laporan wartawan Solopos, Yus Mei Sawitri.

Tak lama setelah laga Persis kontra PSS dinyatakan selesai dengan kemenangan walkout untuk tuan rumah, berbagai kicauan langsung bermunculan di Twitter. Beragam foto terkait korban keributan di Stadion Manahan pun ikut bertebaran di lini masa. Kicauan tersebut seputar insiden yang terjadi saat laga dua tim bertetangga tersebut.

Kicauan yang paling memancing kehebohan adalah tentang klaim adanya tiga korban meninggal saat keributan pada laga di Stadion Manahan. Bahkan setelah itu muncul juga kicauan jika ada insiden pemerkosaan terhadap suporter perempuan. Isu-isu tersebut sempat menimbulkan kehebohan di lini masa Twitter.

“Mas apa ada suporter PSS yang meninggal? Mohon pencerahan, soale di twitter bacane mbikin resah @Pasoepati?” tulis pemilik akun @Onthel_Solo.

Pemilik akun Twitter lainnya @Abenk_Juned mempertanyakan isu kabar pemerkosaan di Manahan. “Kabar pemerkosaan itu gimana min?” tanya @Abenk_Juned.

Isu-isu tak bertanggung jawab tersebut dengan cepat berkembang luas di sosial media. Sementara itu, berdasarkan pantauan Solopos.com di lapangan hingga tengah malam, kabar negatif yang beredar di sosial media tersebut tidak terbukti kebenarannya.

Menurut keterangan dari Kapolsek Banjarsari, Kompol I Ketut Raman, pihaknya masih melakukan penyelidikan dan mengungkapkan tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini. Total ada tujuh korban luka.

Sementara itu juru bicara Pasoepati, Amir Tohari, menyayangkan insiden yang terjadi dan meminta semua pihak menyikapi insiden dengan jernih. Harapannya ekses negatif yang lebih bisa dicegah.  “Banyak sekali beredar informasi liar yang belum jelas kebenarannya. Di sosial media tersiar kabar yang memilukan dan memalukan, Sampai saat ini, kabar-kabar  tersebut ternyata tidak benar,” jelas Amir, ketika dihubungi Solopos.com, Rabu malam

“Insiden ini sangat merugikan kedua belah pihak. Kami percaya polisi akan melakukan hal yang terbaik dalam hal penegakan hukum, jadi jangan mudah percaya dengan berita yang belum pasti,” imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya