SOLOPOS.COM - Salah satu aksi kreatif Pasoepati berupa koreografi di Stadion Galuh, Ciamis, Selasa (16/9/2014). Koreografi ini merupakan kali pertama dilakukan Pasoepati untuk mendukung Persis Solo di luar Stadion Manahan. (Imam Yudha/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SOLO–Kelompok suporter Pasoepati Solo menuding Panpel PSGC Ciamis tidak becus dalam mengatasi keributan yang terjadi antarsuporter saat laga PSGC kontra Persis Solo di Stadion Galuh, Ciamis, Selasa (16/9/2014).

Puncak kerusuhan terjadi seusai laga PSGC kontra Persis berakhir dengan skor 1-1. Saat itu, suporter Pasoepati yang hendak keluar mendapat sambutan batu dan pecahan keramik hingga tertahan di dalam stadion, selama kurang lebih tiga jam.

Promosi Championship Series, Format Aneh di Liga 1 2023/2024

Setelah tertahan cukup lama, kelompok suporter Persis Solo ini pun akhirnya keluar dari stadion dengan pengawalan dari pihak keamanan.

Sayangnya, pengawalan hanya bersifat sementara karena di luar area stadion, kendaraan yang ditumpangi para anggota Pasoepati kembali mendapat sambutan benda tumpul.

Sekjen Pasoepati, Anwar Sanoesi, saat dihubungi Solopos.com, Rabu (17/9/2014), menambahkan, ketidaksigapan Panpel PSGC memang sudah terlihat sejak awal laga. Bahkan, ada kesan panpel melakukan provokasi terhadap para pemain Persis, seperti yang terjadi pada kapten Nnana Onana.

Selain itu, selama berlangsungnya pertandingan panpel juga terkesan membiarkan para suporter tuan rumah yang melakukan pelemparan ke arah bench pemain. Padahal, saat laga PSGC di Stadion Manahan, panpel Persis melakukan tindakan yang sebaliknya.

“Saya ingin melihat SOP [Standard Operating Procedure] mereka seperti apa sih? Koq sepertinya kesiapannya kurang dalam menyambut Pasoepati. Padahal selama mereka [Balad Galuh] di Solo, diperlakukan dengan baik,” imbuh Anwar.

Pihak Panpel PSGC memang terkesan kurang siap dalam menyambut kedatangan Pasoepati. Bahkan, salah satu anggota Panpel, yang juga wakil manajer PSGC, Aep Syaifulloh, mengaku baru kali ini menerima kedatangan suporter dalam jumlah yang besar.

“Baru kali ini kami menerima suporter tamu sebanyak ini [2000an orang]. Sebelumnya, yang terbanyak adalah saat menjamu PSCS Cilacap. Tapi jumlahnya tidak sebanyak ini,” beber Aep.

Terpisah, wakil presiden Pasoepati, Ginda Ferachtriawan, mengaku bakal melakukan pertemuan dengan pengurus Pasoepati berkait kerusuhan tersebut. Pertemuan guna berkoordinasi guna mengumpulkan data akurat terkait jumlah korban dan kerugian yang diterima anggotanya.

‘Informasinya korban luka dari Pasoepati cukup banyak. Bahkan ada salah satu supir bus yang mengalami luka hingga urat tanggannya putus. Namun, kami belum bisa menjelaskan secara detail, karena masih mengumpulkan bukti secara akurat,” beber Ginda.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya