SOLOPOS.COM - Para pemain persis sedang melakukan latihan di Stadion Manahan. JIBI/Solopos/ilustrasi

Persis Solo terus mematangkan pemain. Namun dalam tes VO2 max hari ini, rata-rata masih di bawah standar.

Solopos.com, SOLO — Kemampuan fisik para pemain Persis Solo masih jauh berada di bawah standar. Hal ini diketahui setelah para pemain Laskar Sambernyawa, julukan Persis, melakoni tes VO2 Max di Stadion Sriwedari, Minggu (1/2/2015) pagi kemarin.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Menjelang bergulirnya kompetisi Divisi Utama 2015, tim pelatih Persis Solo memang ingin melihat kemampuan fisik pemainnya. Tes VO2 Max digelar guna mengetahui daya tahan dan stamina pemain untuk tampil dalam pertandingan selama 90 menit.

Dalam tes itu nilai rata-rata VO2 Max para penggawa Laskar Sambernyawa 50,2 ml/kg/menit. Nilai ini masih jauh di bawah standar yang diterapkan pelatih yang menginginkan nilai VO2 Max para pemainnya mencapai angka 55-60 ml/kg/menit.

“Dengan nilai segitu untuk tampil selama 80 menit dengan intensitas tekanan tinggi akan kesulitan. Tapi enggak apa-apa, toh ini tadi juga diawali dengan latihan sprint dulu. Nanti jelang kompetisi akan kami perbaiki lagi,” tutur pelatih Persis, Aris Budi Sulistyo, saat dijumpai wartawan di Stadion Sriwedari, Minggu.

Aris menambahkan setelah tes VO2 Max ini akan mengurangi porsi latihan fisik. Hal ini dikarenakan timnya harus bersiap menjalani laga uji coba melawan Persija Jakarta yang rencana digelar di Stadion Manahan, Solo, Selasa (10/2/2015) nanti.

“Dengan kondisi ini mungkin porsi latihan fisik akan kami turunkan menjadi 60-80%. Setelah uji coba baru ditingkatkan lagi,” imbuh legenda Persik Kediri itu.

Dalam tes kemarin, nilai VO2 Max tertinggi diraih gelandang sayap Daru Tri Laksono, yakni 58,7 ml/kg/menit. Sementara nilai terendah diperoleh penjaga gawang Agung Prasetyo dengan perolehan 40,2 ml/kg/menit.

Standar internasional
Asisten pelatih fisik Persis, Pipit F. Yulianto, mengaku jika mengacu standar internasional pemain profesional, nilai VO2 Max para pemain masih jauh di bawah rata-rata. Namun jika dibandingkan nilai VO2 Max yang diraih para pemain musim lalu, hasil ini jauh lebih baik.

“Musim lalu nilai VO2 Max para pemain hanya mencapai 45. Sekarang ada peningkatan yang signifikan, meski belum memenuhi standar,” tutur Pipit.

Pipit mengatakan jika mengacu standar internasional untuk pesepak bola profesional seperti yang tercantum dalam buku karangan pakar olahraga Kenneth H. Cooper, nilai VO2 Max seorang kiper minimal 51, bek tengah 56, bek sayap dan gelandang 61 dan striker adalah 60.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya