SOLOPOS.COM - M. Choiron (Istimewa)

Persis Solo ingin mendatangkan M. Choiron.

Solopos.com, SOLO — Pemain PSCS Cilacap, M. Choiron, terancam gagal bergabung dengan Persis Solo. Ternyata dia masih terikat pra-kontrak dengan klub asalnya. Sehingga, Persis Solo tidak berani menerima jasa pemain muda itu.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pihak manajemen Persis Solo memutuskan agar Choiron menyelesaikan permasalahannya dengan klub lamanya. “Setelah saya tahu pra-kontrak dan sebagainya bahwa dia diikat PSCS. Maka kami tidak berani menerimanya karena melanggar aturan. Tetapi jika ada surat dari PSCS, baru kami berani terima Choiron,” terang Manajer Persis Solo, Hari Purnomo.

“Intinya, kami serahkan kepada Choiron semua. Dia harus bebas dan tidak terikat, baru kami terima,” sambungnya ketika dihubungi Solopos.com, Minggu (26/2/2017).

Sementara itu, Choiron sendiri berharap bisa segera menyelesaikan permasalahan antara dirinya dan manajemen PSCS secara kekeluargaan, agar bisa segera memperkuat Persis Solo. Namun, jika PSCS tetap tidak melepaskannya, maka dia kemungkinan besar tetap membela PSCS. Salah satu konsekuensi apabila Choiron nekat bergabung dengan Persis yaitu dia harus mengembalikan uang tanda jadi kontrak menjadi Rp100 juta.

“Benar ada klausul mengembalikan 10 kali lipat. Saya disuruh ke Cilacap untuk menyelesaikan masalah ini. Kalau tidak dilepas PSCS. Kemungkinan besar tetap di Cilacap. Tapi nanti tetap ada kontrak baru,” ujar Choiron ketika dihubungi Solopos.com, Minggu.

Sementara itu, Manajer PSCS Cilacap, Bambang Tujiatno mengaku kecewa dengan sikap Choiron yang tidak menepati kesepakatan yang sudah disetujui oleh kedua belah pihak. Namun, terkait besaran jumlah uang tanda terima kontrak, dia enggan membahasnya. “Saya belum bisa memastikan karena yang tahu bendahara,” kata dia.

Bambang menegaskan tidak akan membawa permasalahan ini ke ranah hukum. Namun, dia ingin kasus semacam ini dijadikan pelajaran bagi para pemain agar profesional dan beretika.

“Kami tidak akan tega menjerumuskan pemain tersandung dengan hukum. Kalau ini tidak disentil, teman-teman pemain tidak akan evaluasi diri. Saya ingin temen-teman, ayolah membangun bola dengan etika dan profesional,” tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya