SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Persis Solo kini berharap pada Piala Gubernur Jateng yang direncanakan bergulir awal 2016 nanti.

Solopos.comm SOLO – Nasib tim-tim Divisi Utama (DU) dan Liga Nusantara (Linus) memang menyedihkan. Saat klub-klub Indonesia Super League (ISL) dimanjakan dengan sejumlah agenda turnamen, klub DU maupun Linus hanya bisa menjadi penonton.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sebelumnya, klub DU memang mendapat kesempatan berlaga di turnamen Piala Kemerdekaan bentukan Tim Transisi Kemenpora pada Agustus-September lalu. Namun, hingga kini Tim Transisi belum memiliki rencana lagi menggelar turnamen DU.

Ekspedisi Mudik 2024

Kondisi ini berbanding terbalik dengan yang dialami klub-klub ISL. Seusai menyelesaikan turnamen Piala Presiden, klub-klub ISL ini akan kembali diminta tampil pada ajang Piala Jenderal Soedirman bentukan Mahaka Sports and Entertainment.

Sayang, Mahaka tidak menggandeng klub-klub DU. Praktis, klub DU, seperti Persis Solo kembali hanya bisa menjadi penonton.
Meski demikian, Persis memiliki harapan menjaga eksistensinya dengan tampil pada berbagai turnamen. Selain tampil di turnamen antarkampung (tarkam) Plumbon Cup di Karanganyar, Persis juga akan mengikuti turnamen Piala Gubernur Jateng yang rencana bergulir awal 2016 nanti.

Turnamen Piala Gubernur Jateng sebenarnya sudah direncanakan sejak berakhirnya Piala Polda Jateng, awal Agustus lalu. Namun, turnamen ini harus lebih dulu diajukan kepada Pemprov Jateng untuk mendapat persetujuan anggaran APBD Provinsi Jateng sebesar Rp1,2 miliar.

“Kami sangat antusias dengan turnamen itu [Piala Gubernur Jateng]. Apalagi di tengah vakumnya kompetisi saat ini. Sayang, pelaksanaannya masih cukup lama. Masih awal tahun depan. Kalau enggak Januari mungkin Februari,” ujar Sekretaris PT Persis Solo Saestu, Sapto Joko Purwadi, saat dijumpai solopos.com di Balai Persis, Sabtu (24/10/2015).

Sapto menambahkan turnamen ini bisa menjadi wadah kegiatan bagi klub-klub sepak bola di Jateng. Terlebih lagi, turnamen ini juga akan melibatkan tim-tim yang berada di level Liga Nusantara atau amatir yang mati suri sejak kisruh PSSI dengan Menpora.

“Dari pembahasan beberapa waktu lalu di Semarang, tim-tim Linus rencana memang akan dilibatkan. Tapi, tim-tim Linus harus lebih dulu tampil di babak play off. Berbeda dengan tim DU yang langsung tampil di babak utama,” ujar Sapto.

Sapto menilai dengan dilibatkannya tim-tim Linus bukanlah sebuah kendala. Apalagi, turnamen ini juga menggunakan dana APBD untuk pembinaan sepak bola di Jateng. Sehingga, lanjut Sapto, tim-tim Linus maupun tim lain yang tidak memiliki dana masih bisa mendapat sokongan dari APBD.

“Dana sebesar Rp1,2 miliar yang diajukan untuk menggelar turnamen ini nantinya akan digunakan untuk akomodasi, match fee tim tamu serta membayar wasit. Sebab, turnamen ini akan mengambil format yang sama dengan Piala Polda Jateng, yakni digelar secara home and away,” terang Sapto.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya