SOLOPOS.COM - Persis Solo (JIBI/dok)

Persis Solo mengadakan sayembara desain jersey.

Solopos.com, SOLO — Antusiasme publik untuk mengikuti sayembara desain jersey Persis Solo cukup menggembirakan. Baru memasuki hari ketiga pembukaan sayembara,  Selasa (7/3/2017), sudah ada 40 desain yang dikirim ke manajemen Persis.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Peserta sayembara pun tak hanya dari wilayah Soloraya, melainkan dari daerah lain seperti Surabaya hingga Cilacap. Sejak Minggu (5/3/2017), Laskar Sambernyawa membuka sayembara desain jersey kandang tim musim ini. Sayembara berhadiah total Rp2.250.000 itu masih dibuka hingga Sabtu (11/3/2017) mendatang.

Ekspedisi Mudik 2024

Kepala Bidang Bisnis Persis, Her Suprabu, mengaku kaget dengan tingginya antusiasme masyarakat dalam mengikuti sayembara. Dia menyebut sudah ada 40 desain jersey yang dikirim ke Tim Bisnis Persis. “Menariknya lagi, sekitar 25% pengirimnya berasal dari luar Soloraya seperti Semarang, Surabaya sampai Cilacap,” ujar Her saat dihubungi Solopos.com, Selasa.

Her mengatakan sebagian desain yang dikirim sudah memenuhi keinginan manajemen mulai dari segi konsep hingga nilai jual. Pihaknya memprediksi masih akan banyak desain yang masuk mengingat sayembara baru ditutup empat hari lagi. Di akhir sayembara, manajemen akan memilih tiga desain terbaik untuk kemudian dilakukan jajak pendapat.

“Nanti kami akan membuka semacam polling untuk menentukan desain terpilih. Jadi suporter-lah yang menentukan mana jersey yang paling cocok untuk Persis,” jelas mantan Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Solo ini.

Di sisi lain, Persis mulai melempar logo apparel terbaru mereka, Saestu, saat pengenalan pemain anyar asal PSIS Semarang Bakori Andreas, Senin (6/3). Dalam kesempatan itu, Bakori mengenakan jersey tim musim lalu yang ditempeli logo Saestu. Persis mengaku terinspirasi burung alap-alap Sambernyawa untuk desain logo apparel milik sendiri tersebut.

“Sebenarnya logo Saestu baru mau di-launching saat ujicoba perdana melawan Mojokerto Putra. Namun karena ada konsep tersendiri saat pemotretan pemain, logo itu akhirnya tercantum,” ujar Her.

Dia menjelaskan logo Saestu diambil dari bentuk paruh alap-alap Sambernyawa, burung yang menjadi ikon Persis. Bentuk itu kemudian diramu agar saling berkait membentuk huruf “S” yang berarti Saestu. “Sebenarnya ada yang mempertanyakan kenapa mata burung malah hilang. Pertimbangan kami, logo ini harus sesimpel mungkin tapi tetap eye catchy,” ucap Her Suprabu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya