SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, SOLO — Pemilihan Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, sebagai kandang sementara Persis Solo untuk Liga 2 2019 menuai penolakan suporter yang berdomisili di wilayah Soloraya. Mereka menilai manajemen mengabaikan aspirasi suporter yang mendorong Persis tetap bermarkas di Soloraya.

Kelompok pendukung Persis yang tergabung dalam Aliansi Suporter Surakarta bahkan membuka peluang menggelar aksi apabila tuntutan suporter tidak digubris manajemen. Penunjukan Stadion Patriot sebagai homebase sementara Persis memang cukup mengejutkan para pendukung. Sebab sebelumnya manajemen berencana kembali memakai Stadion Wilis, Madiun, untuk kandang Laskar Sambernyawa di musim 2019.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Persis juga sempat menjajaki Stadion Trikoyo, Klaten sembari menunggu turunnya regulasi dari Kongres PSSI bulan depan. Pemilihan Stadion Patriot yang berjarak 531 kilometer dari Solo jelas merugikan suporter Persis yang rata-rata berdomisili di Soloraya.

Ekspedisi Mudik 2024

Presiden Pasoepati, Aulia Haryo Suryo, mengaku kaget saat Persis akhirnya memilih Stadion Patriot sebagai homebase sementara. Menurut dia, ide bermarkas di Bekasi tak pernah muncul dari manajemen sebelumnya.

“Tahu-tahu mereka menunjuk Stadion Patriot. Kami tidak pernah diajak bicara,” ujar Rio, sapaan akrabnya, saat dihubungi Solopos.com, Selasa (15/1/2019).

Rio mengatakan mayoritas suporter akar rumput tidak sepakat dengan kebijakan manajemen tersebut. Menurut Rio, biaya perjalanan suporter Persis Solo bisa kian membengkak karena jarak Solo-Bekasi yang cukup jauh.

“Secara jangkauan tidak representatif. Malam ini [Selasa] kami akan membahas langkah penyikapan Pasoepati terkait pemilihan stadion tersebut,” ujar Rio.

Sikap lebih keras disampaikan Aliansi Suporter Surakarta. Perwakilan kelompok, Hanif Bagas, mengatakan Aliansi Suporter Surakarta membuka opsi turun ke jalan apabila tuntutan suporter terkait homebase sementara Persis Solo tidak digubris. Aliansi Suporter Surakarta sendiri terdiri atas elemen Surakartans, Pasoepati, dan Bobotoh.

“Bisa saja kami menggelar aksi, syukur-syukur bisa jadi satu dengan Pasoepati turun ke jalan. Namun untuk kepastiannya mungkin baru besok [Rabu 16/1/2019],” tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya