SOLOPOS.COM - Sesepuh Pasoepati Kris Pudjiati (kir) dan Mayor Haristanto (dua dari kiri) di perayaan ulang tahun ke-16. (JIBI/SOLOPOS/ Sunaryo Haryo Bayu)

Persis Solo memutuskan untuk mengganti ketua panpel.

Solopos.com, SOLO — Manajemen Persis Solo mengambil keputusan yang mengejutkan jelang dimulainya laga uji coba kontra Persatu Tuban. Ketua panitia pelaksana (panpel) pertandingan yang sebelumnya diampu oleh Mayor Haristanto kini digantikan oleh Aris Setyana.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sekretaris Jenderal (Sekjen) Persis Solo Langgeng Jatmiko mengatakan pergantian ketua panpel pertandingan itu dilatarbelakangi keinginan manajemen untuk fokus menangani tim yang ditarget lolos ke Liga 1. Dia menginginkan panpel pertandingan berdiri secara mandiri tanpa ada campur tangan dari manajemen.

“Hasil evaluasi manajemen, kinerja panpel sebelumnya pada dasarnya sudah bagus. Tapi, manajemen tidak ingin terlalu turut campur di dalam urusan panpel. Terkait dengan pengadaan tiket, perizinan dan teknis lain,” jelas Langgeng kepada Solopos.com, Jumat (16/6/2017).

Berangkat dari persoalan itu, manajemen Persis Solo menggelar lelang terbatas untuk memilih ketua panpel yang baru. Lelang itu diikuti tiga pihak, temasuk Mayor Haristanto, ketua panpel lama.

“Pak Mayor adalah pihak pertama yang kami tawari supaya mau memegang panpel secara mandiri. Tapi dia belum berani. Hingga akhirnya kita memilih Aris Setyana sebagai ketua panpel pertandingan yang baru dalam lelang terbatas itu,” terang Langgeng.

Sementara itu, Mayor Haristanto, mengatakan secara resmi belum ada pemberitahuan dari manajemen persis terkait penghentian dirinya sebagai ketua panpel. Meski begitu, Mayor menyadari dirinya tidak mampu melaksanakan mandat dari manajemen untuk mencari investor guna membiayai pelaksanaan pertandingan.

“Tugas panpel itu membiayai pelaksanaan pertandingan dan menyetor [pendapatan] kepada manajemen. Secara pribadi, saya sudah gagal. Saya sudah berusaha menggandeng tiga calon investor. Namun, mereka tidak bersedia berinvestasi di dunia sepak bola. Mereka khawatir investasi itu tidak membawa hasil karena sepak bola dalam negeri selama ini kerap dihantui kericuhan,” ucap Mayor saat dihubungi Solopos.com melalui telepon.

Mayor merasa legowo dengan dicopotnya dia dari jabatan ketua panpel pertandingan. Dia menganggap proses pergantian ketua panpel sudah dilakukan secara fair dan profesional oleh manajemen Persis Solo. “Saya mohon maaf karena belum banyak mewujudkan perubahan di area Stadion Manahan. Tapi, saya tetap berdarah merah Pasoepati,” ucapnya.

Ditemui dalam jumpa pers, Jumat siang, Aris Setyana, mengaku akan bekerja semaksimal mungkin sebagai ketua panpel pertandingan hingga akhir musim kompetisi Liga 2. Kepada manajemen Persis Solo, Aris menawarkan sejumlah terobosan baru dalam penjualan tiket.

“Selama ini ada anggapan tiket lama masih bisa digunakan untuk masuk stadion. Kami punya wacana untuk mengganti tiket dalam bentuk gelang. Kami juga mewacanakan penjualan tiket melalui online. Ini karena ada banyak suporter yang jauh-jauh datang ke stadion tapi tidak bisa menonton pertandingan karena kehabisan tiket,” paparnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya