SOLOPOS.COM - Asisten Manajer I Persis Solo, Marwal Iskandar. (JIBI/Solopos/M. Ferri Setiawan)

Persis Solo masih mencari pelatih kepala.

Solopos.com, SOLO — Usai mengucapkan salam perpisahan dengan Persis Solo, Marwal Iskandar buka-bukaan terhadap persoalan yang terjadi sebenarnya. Pernyataan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Persis Solo, Dedi M. Lawe yang menyebut Marwal mundur karena regulasi dibantah oleh pria yang sebelumnya menjabat sebagai asisten pelatih Persis Solo itu.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Pada intinya, saya tidak pernah menyatakan mundur. Saya juga tidak membuat surat pengunduran diri. Kalau saya dibilang mundur, itu tidak benar. Ini mencoreng karier saya sebagai pelatih. Masa kompetisi belum dimulai kok sudah mundur. Itu kesannya saya menyerah sebelum perang dimulai,” kata Marwal saat berbincang dengan Solopos.com di Solo, Senin (12/3/2018).

[Baca Juga: Setelah Ditinggal Freddy, Kini Persis Kehilangan Marwal]

Lebih lanjut, Marwal menceritakan kronologi dirinya mengucapkan salam perpisahan kepada Persis Solo melalui akun Instagram miliknya. Pada Minggu (11/3/2018), Marwal diundang ke Jakarta untuk menghadap manajemen. Dalam undangan itu tertera permintaan supaya Marwal mempresentasikan progres pelatihan yang dijalani M. Wahyu dkk. Namun, belum sempat ia mempresentasikan progres latihan, Marwal sudah diberi tahu oleh manajemen bila ia sudah tidak bisa bersama tim karena terbentur regulasi.

“Katanya regulasi menyebut pelatih kepala tim Liga 2 harus berlisensi A AFC. Ini kan aneh. Regulasi saja belum ada, sudah bilang begitu. Biasanya regulasi itu dibahas saat manager meeting. Tapi ini kan manager meeting juga belum digelar,” kata Marwal heran.

Marwal menjelaskan ada banyak rekan-rekannya sesama pelatih yang masih menempuh pendidikan untuk mendapat lisensi A AFC. Mereka bahkan sudah menjabat sebagai pelatih kepala meski baru mengantongi lisensi B AFC. Beberapa di antaranya adalah Kas Hartadi, Uston Nawawi, Ansyari Lubis dan lain-lain. Bila regulasi yang dimaksud itu sudah diberlakukan, kata Marwal, sudah dipastikan mereka juga gugur sebagai pelatih kepala di tim Liga 2.

“Yang perlu digarisbawahi, saya ini diajak bergabung dengan Persis Solo untuk jadi asisten pelatih. Bukan sebagai pelatih kepala. Saya tidak pernah ditawari menjadi pelatih kepala. Saya pun juga tidak meminta diangkat jadi pelatih kepala. Jadi, kalau benar ada, regulasi itu tentunya tidak berdampak pada saya,” jelas Marwal.

Marwal juga mengungkapkan fakta lain yang mengagetkan. Selama dua bulan menjadi asisten pelatih Persis Solo, legenda hidup Persebaya Surabaya itu ternyata belum diikat kontrak secara resmi oleh manajemen. “Ini persis yang dialami coach Freddy Muli. Semua pelatih di sini itu memang belum diikat kontrak meski kami sudah bekerja mendampingi tim ini,” ucap Marwal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya