SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, SOLO — Persis Solo diminta menimbang secara matang terkait pemilihan manajer baru untuk Liga 2 2021. Manajer anyar diharapkan tak hanya fokus mengurus pemain, melainkan sosok yang luwes, serbabisa serta punya terobosan untuk kemajuan tim.

Manajer baru juga didorong total memberikan waktu dan pikirannya untuk Laskar Sambernyawa. Pertimbangan tersebut dinilai penting mengingat Persis dikenal sebagai klub yang hobi gonta-ganti manajer di tengah musim.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Baca Juga: Gubernur Jateng Minta Bupati Kudus Lanjutkan Reformasi Birokrasi

Terhitung sejak musim 2017, Persis 12 kali melakukan pergantian manajer dengan sembilan nama yang mewarnai klub. Sejumlah manajer bahkan hanya berusia seumur jagung, seperti Catur Prasetya yang dinonaktifkan meski belum genap sebulan bekerja pada Liga 2 2019. Manajer musim 2017 seperti Damar Pranoto, Roni Guritno dan Adi Riyanto pun hanya sebentar mengelola tim.

Ekspedisi Mudik 2024

Tokoh Pasoepati, Ginda Ferachtriawan, mengatakan “penyakit” bongkar pasang manajer di masa lalu perlu menjadi pelajaran manajemen musim ini. Menurut Ginda, direksi Persis perlu benar-benar memilih sosok yang mampu total serta dapat berkomunikasi dengan semua kalangan.

“Mindset-nya jangan hanya mengurus pemain, tapi menjadi manajer modern yang multitasking. Bisa memotivasi pemain, mencari sponsor, sampai membina hubungan baik dengan semua kalangan,” ujar Ginda saat dihubungi Solopos.com, Jumat (9/4/2021).

Terobosan Manajer

Ginda mengatakan manajer anyar juga harus punya terobosan program untuk mendorong Persis menjadi klub lebih profesional. Dia menyebut Persis punya daya dukung memadai mulai dari suporter, birokrasi hingga infrastruktur untuk menunjang program-program baru.

“Ekspektasi publik pada Persis tinggi. Jangan sampai manajer justru pasif sehingga klub sulit maju.”

Mantan Manajer Persis Solo yang juga Pembina PS MARS, BM Anjasmara, mewanti-wanti manajer baru harus punya waktu dan dedikasi bagi klub. Anjas mengatakan posisi manajer Persis tak bisa “disambi” karena berkaitan dengan kinerja tim secara keseluruhan.

“Manajer harus mampu memotivasi pemain di dalam dan di luar lapangan. Saat away day pun manajer harus ikut untuk memotivasi pemain,” ujarnya.

Baca Juga: Bupati Sragen Tak Segan Lakukan Mutasi Jika Manajemen RSUD Tak Kompak

Musim 2018, Anjas sudah merasakan beratnya menjadi manajer ketika masih punya pekerjaan lain. Dia pun mengundurkan diri pada Juli 2018 meski baru ditunjuk sebagai manajer menggantikan Freddy Muli pada April 2018. “Saat itu saya masih di dunia perhotelan sehingga sulit membagi waktu. Akhirnya saya pilih mundur daripada semuanya enggak fokus. Sebenarnya berat karena saat itu capaian Persis cukup bagus.”

Press Relations Persis, Bryan Barcelona, mengatakan manajer baru Persis akan diumumkan dalam waktu dekat. “Karena ini posisi krusial, kami perlu rekrutmen profesional. Selain berpengalaman, manajer baru paling tidak sudah punya jaringan-jaringan,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya