SOLOPOS.COM - Pemain Persis Solo, Liswanto (tangah), menyundul bola saat berebut dengan pemain Persijap Jepara dalam latih tanding di Stadion Manahan, Solo, Rabu (22/2/2017). (M. Ferri Setiawan/JIBI/Solopos)

Persis Solo berencana membuat apparel sendiri.

Solopos.com, SOLO — Persis Solo berencana melakukan terobosan bisnis dengan membikin brand apparel sendiri musim ini. Apparel yang rencananya dinamai Saestu ini akan menyokong kebutuhan kostum/jersey Persis dalam mengarungi kompetisi Liga 2.

Promosi Ada BDSM di Kasus Pembunuhan Sadis Mahasiswa UMY

Langkah tersebut bisa dibilang mengejutkan mengingat Persis sudah menggandeng DJ Sport untuk kostum latih tanding melawan Persijap Jepara pekan kemarin. Saat itu Bayu Andra dkk. mengenakan jersey DJ Sport yang bercorak army atau loreng-loreng merah hitam. Apparel yang berpusat di Sragen ini juga menyuplai kostum latihan Laskar Sambernyawa.

Kepala Bidang (Kabid) Bisnis Persis, Her Suprabu, menegaskan belum ada deal apapun soal apparel tim musim ini. Her mengatakan kostum yang diberikan DJ Sport masih sebatas untuk latih tanding dan belum resmi bekerjasama untuk kompetisi Liga 2. Her bahkan membuka kemungkinan Persis akan membuat apparel sendiri dengan brand Saestu.

“Kami berencana mengelola apparel sendiri untuk menggeliatkan pemasukan tim. Namun kami tetap membuka peluang kerja sama dengan apparel lain. Pekan ini akan diputuskan,” ujar Her saat dihubungi Solopos.com, Selasa (28/2/2017).

Her menyebut pengelolaan apparel secara mandiri lebih menguntungkan karena seluruh hasil penjualan bisa masuk ke kas klub. Hal ini berbeda jika tim menggandeng apparel dari luar. Klub, jelas Her, biasanya hanya mendapat royalti sekian persen dari penjualan jersey original. Menurut Her Suprabu, Persis bisa belajar dari PSS Sleman yang telah mengelola apparel sendiri bernama Sembada.

“Jika terealisasi, kami tak hanya bikin jersey Persis, tapi menggarap order lebih luas. Kami melihat pasar apparel lokal masih terbuka lebar,” ucap Her Suprabu.

Pihaknya meyakini pemasukan dari penjualan kostum amat menjanjikan jika dikelola profesional. Musim ini Persis berencana mengembangkan store atau toko untuk memperluas jangkauan merchandise tim. Her pun tak segan menggandeng pihak lain untuk pengembangan merchandise Laskar Sambernyawa. “Konsepnya apparel lain bisa masuk, tapi brand-nya tetap pakai Saestu.”

Sejak musim 2006 Laskar Sambernyawa sudah berganti enam apparel mulai dari Adidas, Umbro, Mitre hingga apparel lokal seperti Primavera, Bolamania dan 90 Minutes. Musim ini DJ Sport dan Primavera kembali bersaing untuk menyuplai jersey Persis. Sementara itu, suporter Persis menyambut baik rencana tim mengembangkan lini bisnis berupa apparel. “Sah-sah saja,” ujar Wakil Presiden Pasoepati, Ginda Ferachtriawan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya