SOLOPOS.COM - Persis Solo (Ardhiansyah IK/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SOLO — Dewi keberuntungan tampaknya belum ingin beranjak dari kubu Laskar Sambernyawa, julukan Persis Solo. Seusai mendapat hadiah terhindar dari sanksi tanpa penonton di laga kontra Persip Pekalongan, Selasa (25/4/2014), Persis kembali merasakan keberuntungannya.

Kali ini faktor luck didapat Persis di dalam laganya kontra Persip di Stadion Manahan, Solo, Selasa (25/4/2014). Sempat mengalami kebuntuan, Persis akhirnya meraih kemenangan, setelah mendapat hadiah penalti di menit ke-90.

Promosi Mendamba Ketenangan, Lansia di Indonesia Justru Paling Rentan Tak Bahagia

Wing back Persis, Marcelo Cirelli, yang menjadi algojo pun sukses membawa kemenangan perdana Laskar Sambernyawa di depan pendukungnya musim ini, dengan skor tipis 1-0.

Kemenangan ini disambut gembira oleh kubu Persis Solo dan pendukungnya, Pasoepati. Maklum, sebelumnya mereka sempat cemas tim kesayangannya kembali gagal meraih poin kandang, seperti saat menjamu PPSM Sakti Magelang, Selasa (15/4/2014).

Pasalnya, selama hampir 90 menit, Persis yang menguasai permainan dan menciptakan berbagai peluang gagal memaksimalkannya. Toh, akhirnya penantian itu terhapuskan, saat winger Persis, Tinton Suharto, jatuh di kotak penalti lawan dan wasit Hendrik Candra asal Bandung pun
langsung menunjuk titik putih.

Para pemain Persip sempat memprotes keras keputusan itu, dengan melakukan mogok, sebelum akhirnya bersedia kembali melanjutkan sisa waktu pertandingan.

Diadang “parkir bus”
Meski meraih kemenangan, Pelatih Persis Solo, Widyantoro, mengaku belum puas dengan kinerja timnya. Ia mengkritisi permainan anak asuhnya yang gagal membongkar kerapatan lini belakang Persip.

“Hampir 90 menit kami menguasai pertandingan, ball possession juga kami unggul 80% berbanding 20%. Namun, kami kesulitan menembus pertahanan Persip yang menerapkan negative football atau parkir bus. Mereka enggak mau keluar,” ujar Wiwid, sapaan Widyantoro.

Wiwid mengaku striker yang dimilikinya masih tumpul atau kesulitan mencetak gol. Padahal di laga ini, pelatih asal Magelang itu, saat pertengahan babak kedua, menurunkan tiga striker, yakni Ferry Anto, Ainudin Devira dan Yanuar Ruspuspito. “Tumpulnya striker menjadi PR kami ke depan. Tapi untungnya hari ini kami bisa menang.”

Di sisi lain, Pelatih Persip Pekalongan, Sugeng Widodo, menilai timnya tak pantas kalah. Ia mengklaim wasit seharusnya tak menghadiahi penalti, karena Tinton melakukan diving. “Pertandingan hari ini cukup bagus. Kami mampu meladeni permainan tuan
rumah. Sayang, Dinodai oleh keputusan wasit,” ujar Sugeng.

Dengan hasil ini, Persis terus menempel PSIS Semarang di posisi puncak. Persis menempati urutan kedua, tertinggal lima poin dari PSIS, yang mengemas 12 poin.

PERSIS SOLO 1-0 PERSIP PEKALONGAN: Menang Untung
SOLO –  Dewi keberuntungan tampaknya belum ingin beranjak dari kubu
Laskar Sambernyawa, julukan Persis Solo. Seusai mendapat hadiah
terhindar dari sanksi tanpa penonton di laga kontra Persip Pekalongan,
Selasa (25/4), Persis kembali merasakan keberuntungannya.

Kali ini faktor luck didapat Persis di dalam laganya kontra Persip di
Stadion Manahan, Solo, Selasa (25/4). Sempat mengalami kebuntuan,
Persis akhirnya meraih kemenangan, setelah mendapat hadiah penalti di
menit ke-90.

Wing back Persis, Marcelo Cirelli, yang menjadi algojo pun sukses
membawa kemenangan perdana Laskar Sambernyawa di depan pendukungnya
musim ini, dengan skor tipis 1-0.

Kemenangan ini disambut gembira oleh kubu Persis Solo dan
pendukungnya, Pasoepati. Maklum, sebelumnya mereka sempat cemas tim
kesayangannya kembali gagal meraih poin kandang, seperti saat menjamu
PPSM Sakti Magelang, Selasa (15/4).

Pasalnya, selama hampir 90 menit, Persis yang menguasai permainan dan
menciptakan berbagai peluang gagal memaksimalkannya. Toh, akhirnya
penantian itu terhapuskan, saat winger Persis, Tinton Suharto, jatuh
di kotak penalti lawan dan wasit Hendrik Candra asal Bandung pun
langsung menunjuk titik putih.

Para pemain Persip sempat memprotes keras keputusan itu, dengan
melakukan mogok, sebelum akhirnya bersedia kembali melanjutkan sisa
waktu pertandingan.

Diadang parkir bus
Meski meraih kemenangan, Pelatih Persis Solo, Widyantoro, mengaku
belum puas dengan kinerja timnya. Ia mengkritisi permainan anak
asuhnya yang gagal membongkar kerapatan lini belakang Persip.

“Hampir 90 menit kami menguasai pertandingan, ball possession juga
kami unggul 80% berbanding 20%. Namun, kami kesulitan menembus
pertahanan Persip yang menerapkan negative football atau parkir bus.
Mereka enggak mau keluar,” ujar Wiwid, sapaan Widyantoro.

Wiwid mengaku striker yang dimilikinya masih tumpul atau kesulitan
mencetak gol. Padahal di laga ini, pelatih asal Magelang itu, saat
pertengahan babak kedua, menurunkan tiga striker, yakni Ferry Anto,
Ainudin Devira dan Yanuar Ruspuspito.

“Tumpulnya striker menjadi PR kami ke depan. Tapi untungnya hari ini
kami bisa menang.”

Di sisi lain, Pelatih Persip Pekalongan, Sugeng Widodo, menilai timnya
tak pantas kalah. Ia mengklaim wasit seharusnya tak menghadiahi
penalti, karena Tinton melakukan diving.

“Pertandingan hari ini cukup bagus. Kami mampu meladeni permainan tuan
rumah. Sayang, Dinodai oleh keputusan wasit,” ujar Sugeng.

Dengan hasil ini, Persis terus menempel PSIS Semarang di posisi
puncak. Persis menempati urutan kedua, tertinggal lima poin dari PSIS,
yang mengemas 12 poin. (Imam Yuda Saputra/JIBI)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya