SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

MAGELANG–Persis Solo sekali lagi membuktikan sebagai tim yang patut diperhitungkan di kancah sepak bola Tanah Air. Javier Rocha dkk lolos dari lubang jarum di laga tandang perdana sekaligus menghempaskan PPSMKN Magelang dengan skor 3-2.

Bermain di lanjutan Divisi Utama Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS) di markas PPSMKN, Stadion Madya, Magelang, Sabtu (14/1) sore, anak-anak Solo bermain rancak. Dengan kemenangan dramatis ini, Persis pulang dengan kepala tegak membawa tiga poin penuh.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Persis Solo mengoleksi poin sempurna enam hasil dua kali menang. Sebelumnya Persis menang atas Persik Kediri dengan skor 2-1 di Stadion Mahanan. Pada laga kemarin, dengan dukungan ribuan Pasoepati, Javier Rocha dkk serasa bermain di kandang sendiri. Anak asuh pelatih Junaidi ini sama sekali tak merasakan gugup atau demam panggung selama pertandingan berlangsung.

Persis Solo kecolongan lebih dulu lewat gol PPSMKN. Pemain tengah Laskar Simo Lodro, julukan PPSMKN, bernomor punggung 24, Tinton Suharto yang berhasil menanduk bola dan tak dapat diadang penjaga gawang Persis Solo, Sandi Firmansyah.
Tak ingin dipermalukan di kandang lawan, anak-anak Solo yang menguasai lapangan tengah terus menggempur pertahanan lawan. Namun, upaya tendangan Javier Rocha ataupun Ilham Hasan belum mampu merobek jala lawan. Persis sedikit terkendala dengan masalah emosi dan kurang tenangnya pemain lini tengah. Hal ini menyulitkan Persis untuk mengejar ketertinggalan.

Ekspedisi Mudik 2024

Saat terus menggempur pertahanan lawan, Persis kembali kecolongan akibat serangan balik atau counter attack pasukan asuhan Danurwindo. Menit ke-43, pemain belakang Persis, Yogi Alfian, justru menyentuh bola saat ingin menghalau si kulit bundar. Wasit Agus Prianto langsung menunjuk titik putih pertanda penalti. Sang eksekutor, Tinton Suharto, melaksanakan tugasnya dengan baik. Skor berubah menjadi 2-0 untuk keunggulan tuan rumah.

Meski tertinggal, ribuan Pasoepati yang memadati tribun barat Stadion Madya terus membakar semangat Javier Rocha dkk. Seolah tak mau mengecewakan dukungan Pasoepati, Javier Rocha dkk terus berinisiatif melakukan serangan. Alhasil, Javier Rocha yang menerima umpan cantik dari Ferry Anto diganjal pemain belakang PPSM Magelang dan menghasilkan tendangan penalti. Javier Rocha dengan tenang menceploskan bola penalti ke gawang PPSM yang dijaga Dhika Bayangkara. Hasil itu sekaligus menutup babak I dengan 2-1.

Memasuki babak II, perubahan strategi kedua pelatih cukup memengaruhi gaya permainan tim. Adu strategi antara Danurwindo dan Junaidi tak terelakkan. Semula, Danurwindo mengganti Josiah Seton dengan Cesar Mboma. Selanjutnya, dirinya mengganti Yoga Sofyan Owagay dengan Agung Supriyanto. Sementara, Junaidi mengganti Sofyan Murhan (yang sempat salah mengantisipasi bola sehingga tercipta gol pada tim lawan) dengan striker lokal, Robby Fajar. Pemain lain yang diganti, yakni Imam Rohmawan dengan Ganda Syahputra.

Perang strategi itu akhirnya dimenangkan Junaidi yang dikenal sebagai yunior Danurwindo. Ini dibuktikan tetap dikuasainya lapangan tengah oleh Javier Rocha dkk. Memanfaatkan kelemahan lawan yang terletak di mental dan stamina, Persis terus mengurung PPSMKN. Jerih payah pasukan Bang Jun, sapaan akrab Junaidi, mulai membuahkan hasil menjelang laga berakhir di waktu normal. Adalah pemain bertahan Persis Solo, Ari Yuganda giliran menanduk bola dengan cerdik hasil umpan Javier Rocha. Tandukan Ari Yoganda di menit ke-85 itu mengubah kedudukan menjadi 2-2. Gol yang membuat Pasoepati berjingkrak itu membuat anak asuh Junaidi semakin bersemangat mengurung pertahanan lawan. Ferry Anto menjadi pahlawan Persis Solo setelah tendangan kaki kirinya tak mampu diadang penjaga gawang PPSMKN.

Gelontoran gol ketiga di menit ke-89 itu langsung membungkam Laskar Simo Lodro. Kemenangan fantastis ini disambut gemuruh Pasoepati.

“Ini pertandingan yang mengasyikkan bagi kami. Saat pertama, kami harus kecolongan dengan dua gol. Kami kewalahan dengan pressing ketat lawan. Ini yang membuat kami tak bisa berkembang untuk mengejar ketertinggalan. Saya pun harus gambling memasukkan tiga striker lokal sekaligus. Dengan memfokuskan serangan di sebelah kiri membuat kami bisa memenangkan pertandingan,” kata Junaidi seusai pertandingan.

Kekalahan yang diderita tuan rumah cukup menyesakkan bagi sang arsitek, Danurwindo. Dengan kekuatan full team yang diperkuat Kurniawan Dwi Yulianto, PPSMKN harus merana di kandang sendiri.

“Tim saya kurang pengalaman. Sudah unggul 2-0, anak-anak justru bermain terburu-buru dan melakukan kesalahan sendiri. Grogi ini yang menyebabkan terjadinya tiga gol. Kesalahan ini yang dibuat mereka sewaktu pertandingan sebelumnnya,” kata Danurwindo.

Buruknya mental bertanding Laskar Simo Lodro juga diakui kapten PPSMKN, Kurniawan Dwi Yulianto. Mantan striker nasional ini mengakui kurang bagusnya penampilan timnya disebabkan faktor minimnya jam terbang dan kurangnua kualitas.
“Sebenarnya saya sudah senang bermain di tanah kelahiran. Tapi, kami harus menerima hasil tiga pertandingan yang belum maksimal,” katanya.

(JIBI/SOLOPOS/Ponco Suseno)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya