SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, SOLO — Pundi-pundi keuangan Persis Solo memang mulai kembali terisi berkat pendapatan dari penjualan tiket dua laga kandang terakhir. Namun, gelontoran dana sekitar Rp400 juta tersebut tidak akan mampu meringankan langkah Laskar Sambernyawa di babak 16 besar.

Persis meraup pendapatan kotor mencapai Rp252.535.000 dari hasil penjualan tiket pertandingan kontra PSIR Rembang di Stadion Manahan, Selasa (12/8) lalu. Akan tetapi, hasil penjualan tiket menurun menjadi Rp213.630.000 dalam laga Persis versus Persipur Purwodadi, Jumat (15/8/2014).

Promosi Tragedi Simon dan Asa Shin Tae-yong di Piala Asia 2023

“Ini masih pendapatan kotor, belum dipotong operasional pertandingan, pajak, dan lain lain. Jumlah penonton memang menurun, tidak seramai pertadingan lawan PSIR kemarin. Tidak tahu apa penyebabnya,” ungkap Ketua Panitia Pelaksana (Panpel) Pertandingan Persis Solo, Paulus Haryoto, saat ditemui wartawan di Stadion Manahan, Jumat sore.

Manajer Persis Solo, Totok Supriyanto, mengatakan pendapatan itu akan diutamakan untuk menutup biaya operasional tim selama dua bulan terakhir, khususnya untuk melunasi gaji pemain. Pasalnya, hingga saat ini, gaji pemain periode Juni yang semestinya dibayarkan medio Juli lalu belum juga dilunasi. Manajemen baru membayar 20% dari total gaji yang disepakati kepada seluruh pemain, tim pelatih, dan official tim.

Ekspedisi Mudik 2024

“Kami akan melunasi gaji pemain setelah tanggal 15 [Agustus]. Intinya, seluruh pendapatan dari penjualan tiket dua laga ini hanya digunakan untuk menutup operasional tim. Soal kebutuhan laga 16 besar, kami akan mencari solusinya belakangan,” jelas Totok.

Setelah kompetisi grup selesai, manajemen berencana menggelar pertemuan jajaran pengurus Persis untuk melaporkan pengelolaan keuangan. Dalam pertemuan itu, dia juga berharap dapat menemukan solusi terbaik untuk menopang kebutuhan finansial Laskar Sambernyawa di babak 16 besar.

“Kami akan menyampaikan laporan keuangan secara keseluruhan, mulai dari awal kompetisi hingga selesai fase grup. Untuk saat ini ya belum ada laporannya, karena kan laporannya harus secara keseluruhan di babak awal ini,” tandas dia.

Selain menantikan solusi dari pengurus, manajemen juga dituntut bergerak cepat untuk menggaet sponsor yang mau membiayai Persis di babak 16 besar. Sponsor dinilai sebagai satu-satunya solusi paling realistis untuk mewujudkan mimpi Laskar Sambernyawa untuk meraih promosi ke ISL.

“Sejak awal kompetisi, kami sebenarnya sudah mencari sponsor, tapi kan belum berhasil. Ya harapannya bisa segera mendapatkan sponsor untuk babak 16 besar,” imbuh Totok.

Ditanya soal estimasi anggaran yang diperlukan untuk mengarungi babak 16 besar, Totok mengaku juga belum berani memprediksi. Sebab, pihaknya belum bisa memastikan lawan yang bakal dihadapi Persis di babak selanjutnya.

Sebagai informasi, Persis yang berada di grup 4 akan bertemu dengan wakil-wakil dari Grup 1, Grup 2, dan Grup 3. Oleh sebab itu, Laskar Sambernyawa bisa jadi bakal melawat ke luar Pulau Jawa untuk menuntaskan perebutan tiket ke perempat final. (Tri Indriawati/JIBI/Solopos)

Persis Solo saat berlaga di Stadion Manahan. JIBI/Solopos/Dokumentasi

Persis Solo saat berlaga di Stadion Manahan. JIBI/Solopos/Dokumentasi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya