SOLOPOS.COM - Pemain Persiharjo Unsa-Asmi berlatih di Stadion Gelora Merdeka, Jombor, Sukoharjo beberapa waktu lalu. (Istimewa)

Persiharjo Unsa-Asmi terancam tak tampil di kompetisi.

Solopos.com, SUKOHARJO — Selesainya kontrak merger antara Persiharjo Sukoharjo dengan Universitas Surakarta (Unsa-Asmi) akhir musim lalu membuat nasib Persiharjo masih buram menyambut Liga 4 musim depan. Bayang-bayang absen di kompetisi pun menghantui lantaran Pemkab Sukoharjo hanya menggelontor dana Rp30 juta bagi tim tahun ini.

Promosi Semarang (Kaline) Banjir, Saat Alam Mulai Bosan Bersahabat

Sebagai informasi, Persiharjo telah menjalin kerja sama dengan Unsa-Asmi sejak 2016. Unsa-Asmi menyuplai mayoritas pemain Persiharjo serta pelatih berikut gaji mereka. Sebagai kompensasi, Unsa-Asmi menjadi embel-embel nama Persiharjo. Logo tim bola Unsa-Asmi juga terpampang di jersey Laskar Kota Makmur.

Ekspedisi Mudik 2024

Ketua Umum Persiharjo, Harjito, menyatakan belum ada kelanjutan kerja sama dengan Unsa-Asmi setelah merger selesai tahun lalu. Tanpa sokongan dari pihak ketiga, Harjito mengakui sangat sulit bagi tim untuk mengarungi semusim penuh kompetisi.

Dia menyebut dana menjadi problem utama untuk penyiapan tim. “Sampai sekarang kami belum persiapan apa-apa,” ujar Mbah Jito, sapaan akrabnya, saat dihubungi Solopos.com, Minggu (7/1/2018).

Mbah Jito mengaku berharap kerja sama dengan Unsa-Asmi bisa berlanjut tahun ini. Terlebih, Pemkab Sukoharjo telah menyunat dana untuk Laskar Kota Makmur dari Rp40 juta menjadi Rp30 juta saja musim ini. Duit tersebut masih harus dibagi dengan Persiharjo Junior. “Melihat kebutuhan tim, dana itu jelas sangat sedikit,” ujar Harjito.

Pihaknya mengklaim sempat berkomunikasi dengan Unsa-Asmi ihwal kelanjutan kerja sama. Namun pembicaraan itu belum menghasilkan keputusan apapun karena regulasi PSSI untuk kompetisi belum kunjung turun. Jika akhirnya merger berlanjut, Mbah Jito berharap ada evaluasi terkait materi pemain.

“Musim lalu skuat terlalu didominasi pemain Unsa-Asmi. Kalau bisa pemain ini dikelola bersama sehingga potensi-potensi di Sukoharjo yang lain bisa terwadahi. Biar warga semakin punya rasa memiliki Persiharjo.”

Pelatih Unsa-Asmi, Tithan Wulung Suryata, membenarkan kontrak merger antara kampusnya dengan Persiharjo sudah berakhir. Dia belum mengetahui apakah kerja sama tersebut bakal diperpanjang .

Setelah tersingkir di babak penyisihan grup Liga 3 zona Jawa Tengah musim lalu, Unsa-Asmi sempat mengikuti beberapa turnamen seperti Piala Pancasila. “Saat ini kami masih rutin latihan untuk menjaga kondisi,” ujar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya