SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Bojonegoro [SPFM], Pengurus Persibo Bojonegoro meminta rehabilitasi hak suara Kongres PSSI ke Komite Normalisasi. Alasannya, Persibo tidak punya kesalahan sehingga dicabut dari keanggotaan PSSI era Nurdin Halid. Surat layanan rehabilitasi sudah dilayangkan ke PSSI pada 20 mei lalu dan diharapkan pada Kongres PSSI di Jakarta namanya akan dipulihkan. Namun, ternyata kongres deadlock dan diprogramkan kembali Kongres PSSI pada 9 Juli mendatang.

Penasihat Persibo Bojonegoro, Letnan Kolonel Taufik Risnendar, mengatakan bahwa sekarang ini Persibo berharap besar agar Ketua Komite Normalisasi Agum Gumelar realistis dalam memutuskan kebijakan. Di antaranya menyangkut pencabutan Persibo Bojonegoro sebagai anggota PSSI. Pencabutan dilakukan karena Persibo Bojonegoro keluar dari Liga Super Indonesia dan bergabung ke Liga Primer Indonesia.  Namun, lanjut Taufik, alasan pencabutan dirasa sarat kepentingan dan sangat tidak mendasar. Untuk itu, menjelang Kongres PSSI 9 Juli mendatang, Komite Normalisasi diharapkan bisa menerima surat kiriman pengajuan sanksi atau rehabilitasi nama Persibo Bojonegoro. Setidaknya, jika rehabilitasi dicabut, maka Persibo punya hak suara dalam kongres. [Tempo/lia]

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya